Dengan penuh keyakinan beliau percaya hasil gambarannya mirip betul gambar yang muncul dalam mimpi itu. Kemudian keesokan harinya KH. Ridwan Abdullah menyempurnakan gambar tersebut dengan tulisan Nahdlatul Ulama dengan bentuk Arab dan tulisan NU.
Sering gambar tersebut bisa selesai dalam waktu sehari penuh secara sempurna, setelah KH. Hasyim Asy'ari mendengar cerita KH. Ridwan Abdullah tentang pembuatan lambang itu, beliau tampak berseri seri seraya menganggap kedua tangan dengan memanjakan do'a yang cukup lama.
Menurut satu cerita setelah KH. Ridwan Abdullah selesai membuat lambang NU, Kemudian beliau mengalami kesulitan untuk mencari kain sebagai alas lambang itu sendiri.
Sudah ada beberapa toko kain di Surabaya yang beliau datangi namun belum juga menemukan kain yang cocok dengan warna yang beliau lihat didalam mimpi, akhirnya beliau mencari toko kain di kota Malang.
Dan di kota inilah akhirnya kain yang sesuai dengan warna didalam mimpi ditemukan, namun ukuran kain tersebut tinggal sedikit adanya tersiksa ukuran 4X6 meter.
Akhirnya beliau beli kain tersebut sehingga lambang NU saat itu di desain memanjang kebawah dengan lebar 4 meter dan panjang 6 meter dan dipasang di depan Hotel.
Bersambung.....
