Notification

×

Iklan

Iklan

Kisah Dari Jamaah Islam Wetu Telu di Pulau Lombok NTB

| November 01, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-01T09:51:36Z
Alkisah lima tahun yang lalu pada tanggal 17 Agustus 2018, kita pernah terbang dari Bandara Juanda Surabaya ke Mataram Lombok NTB dalam upaya untuk melihat langsung reruntuhan bangunan akibat bencana alam gempa bumi 6,9 SR di pulau Lombok. 

Pada saat itu, kita diantar karib kerabat Pn Fatimah Suherman menelusuri jalan raya dari kota Mataram sampai ke lokasi Masjid Tua yang berusia sekitar 4 abad di Lombok Utara. Kita bertemu dan ngobrol dengan umat Islam yang disebut jamaah Islam Wetu Telu. 

Kita sempat konfirmasi tentang info yang pernah kita dengar di kampus UINSA Surabaya, bahwa mereka puasa hanya 3 hari di bulan Ramadan dan hanya salat tiga waktu seumur hidup, yaitu Salat Jumat, Salat Ied dan Salat Jenazah, hingga mereka disebut dengan istilah jamaah Islam Waktu Telu.

Kita mendapatkan keterangan dari para jamaah tersebut, bahwa bukan Islam Waktu Telu tetapi Faham Islam Wetu Telu. Maksudnya makhluk Allah yang hidup di muka bumi ini proses perkembangan dan pertumbuhannya melalui tiga cara, dalam bahasa setempat disebut dengan istilah Wetu Telu.

Penjelasan mereka sbb ;
1. Melalui Telor
Hehewanan seperti Ayam, Bebek, Ikan dan lainnya. Mereka itu berkembang biak melalui Telor termasuk umat manusia.
2. Melalui Biji
Tetanaman seperti Padi, Jagung, Kacang dan lainnya. Mereka itu dalam pertumbuhannya melalui Bebijian.
3. Melalui Tunas
Tetanaman seperti Tebu, Pisang, Ketela dan lainnya melalui tetunasan. Sekarang dengan kemajuan teknologi, tetanaman yang semula melalui biji sudah bisa dilakukan dengan cara tekologi pencakokan, seperti pohon Lengkeng, Durian dan lain sebagainya.

Ada kemungkinan, bahwa ketika Islam baru masuk pertama kali di pulau Lombok yang warganya masih menganut agama Hindu termasuk faham animisme dan dinamisme. Pada saat itu para mubaligh belum berani menerapkan ajaran Islam sesuai dengan syariat seperti pada saat ini. 

Hal itu terbukti, bahwa sebagian warga negara di wilayah barat dan utara Pulau Lombok. Mereka itu sebagian penganut agama Hindu Bali yang meyakini ajaran Trinitas, yaitu Tuhan Brahma, Tuhan Siwa dan Tuhan Wisnu. Afwan Wallahu aklam

Rabu, 01 November 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul chalim
×
Berita Terbaru Update