Alhamdulillah sore ini kita dapat postingan video dari sahabat karib Tn Junaidi Kar tentang informasi kunjungan Pahlawan Reformasi Tn Amien Rais bersama menantunya Tn Ridho Rahmadi Ketua Umum Partai Ummat ke lokasi IKN Nusantara di Sepaku Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Yang kita tahu, status Partai Ummat dalam pemilu 2024 dapat nomor urut ke 24 dari KPU sebagai kontestan pemilu. Tokoh pendirinya Tn Amien Rais yang tercatat tokoh pendiri PAN wadah berpolitik bagi warga Muhammadiyah dan warga negara lainnya yang seiring dan sejalan dalam Era Reformasi.
Kita sempat memberikan komentar singkat kepada yang kirim video Surat Terbuka dari IKN Nusantara tersebut, yaitu kalau ingin melihat IKN Nusantara yang utuh. Tunggu saja sampai pada saat perayaan Indonesia Emas 2045, Se-abad Indonesia Merdeka. Luas areal IKN Nusantara konon 4 kali DKI Jakarta. Rencana tahun depan 2024 baru titik awal Perayaan Tahun Baru ke 80 Kemerdekaan NKRI yang diprogramkan Presiden Jokowi.
Tersiar kabar dalam media massa, bahwa dari 9 Fraksi DPR RI di Gedung Senayan Jakarta, hanya Fraksi PKS yang tidak setuju dengan program pembangunan IKN Nusantara. Pada saat ini PKS berada dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKB yang ikut mengusung Paslon Capres Cawapres AMIN (Tn Anies Rasyid Baswedan dan Tn Muhaimin Iskandar). Salah satu parpol baru lahir yang bergabung di Koalisi Perubahan yaitu Partai Ummat yang dipimpin Tn Ridho Rahmadi.
Hal yang perlu dikonfirmasi tentang isyu yang pernah terekspos di medsos. Apakah betul, capres Tn Anies Baswedan pernah membuat pernyataan terbuka sebagai berikut :
"Jika dia menang dalam.pemilu pilpres 2024 dan berstatus sebagai Presiden RI ke 8. Dia enggan berada di istana baru IKN Nusantara Kaltim warisan Presiden ke 7 Tn Jokowi.". Inilah yang disebut dengan istilah Antithesa.
Alkisah pada pemilu pilpres 2014 dan 2019, kita pilih Capres Tn Jokowi di TPS Balai RW 06 Manggalarang Sidoarjo dengan secuil harapan. Beliau pindahkan ibukota dari Jakarta ke luar Jawa dan membuat kebijakan Redenominasi yaitu agar menghilangkan angka Tiga Nol dari belakang uang kertas, Rp 1.000,- (Seribu) menjadi Rp 1,- (Satu Rupiah)
Atas dasar kebijakan tersebut, maka nilai kurs uang Riyal Arab Saudi dan Ringgit Malaysia berubah sebutan dari Rp 3.500,- ditulis Rp 3,5,- termasuk dolar Amerika Serikat dari Rp 15.000 berubah menjadi Rp 15,-. Timbul pertanyaan, kapan kebijakan Redenominasi tersebut akan dilakukan Presiden Indonesia ? Jawabnya, tunggu saja pada saat yang tepat.
Kebijakan Redenominasi akan merembet pada sebutan harga barang di pasar, seperti harga mobil di dealer merk mobil Pajero Rp 700 juta,- akan dijual dengan sebutan baru harga Rp 700 ribu,-. Demikian cuilan harapan masyarakat awam yang tidak punya uang miliaran rupiah dalam pemilu yang lalu. Barokallah Amien
Rabu, 22 November 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim