Notification

×

Iklan

Iklan

Profil Budaya Nasional Diplomasi Pejabat Negara di Atas Meja Makan

| November 01, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-01T07:25:48Z
Kalau saja sempat dikoleksi tentang berbagai dokumentasi acara kita makan bersama karib kerabat dan sahabat karib di pelbagai tempat selama puluhan tahun. Jumlahnya lebih dari seribu foto dan video, seperti acara makan di kampung leluhur Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel yang disebut warga masyarakat dengan istilah Makan Liyut.

Alkisah pengalaman berharga yang baru saja terjadi, ketika kita umrah pada Januari 2022 yang lalu. Kita dapat panggilan (undangan khusus) makan malam di rumah Pn Muryati Maslur di Pasar Bawah kota Lahat, kemudian makan siang di rumah Pn Ilahiyah Azhari di kota Tebingtinggi Empat Lawang, termasuk makan liyut di rumah Tn Aulia Edison di dusun Simpang Agung Merapi Timur Lahat dan lain sebagainya.

Dalam tradisi adat-istiadat warisan nenek moyang di kabupaten Lahat, bahwa acara undangan makan bersama di rumah sahibul bait adalah indikasi kekerabatan yang masih ada hubungan tetesan darah. Setiap kali kita bertamu di rumah sanak saudara pasti akan dihidangkan sebakul nasi dalam acara makan bersama yang sekalipun lauknya hanya ala kadarnya seperti sambal Mbacang.

Kemarin kita sempat melihat di layar kaca dan membaca di media massa tentang informasi Presiden Jokowi mengundang 3 orang calon presiden di Istana Merdeka Jakarta untuk acara makan siang bersama yang disebut dengan diplomasi Meja Makan. Hal tersebut sebuah indikasi, bahwa antara Presiden Jokowi dan Tn Ganjar Pranowo, Tn Prabowo Subianto dan Tn Anies Baswedan adalah sahabat karib, yaitu saudara se-agama, se-bangsa dan se-tanah air Indonesia.

Ketika kita berkunjung ke Tanah Rencong di Banda Aceh pada tahun 2014. Kita mendengar, bahwa selama bulan maulid nabi terdapat adat istiadat disana setiap malam warga kampung dapat undangan acara makan bersama di rumah tetangga. Konon acara tersebut sampai 70 hari terus menerus selama 3 bulan, yaitu acara perayaan baca kitab Barzanji.

Kemudian ketika tawaf di Sumatera Barat, kita mendengar informasi tentang tradisi undang mengundang warga masyarakat dalam acara makan bersama di Tanah Minang dengan suguhan makan yang aneka ragam menu. Hal tersebut menjadi latar belakang lahirnya bisnis kuliner Restoran Padang di pelbagai kota di Nusantara, bahkan sampai ke manca negara seperti di kota Makkah dan Madinah Arab Saudi dan restoran Padang di negara lainnya.

Ketika Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).dari Indralaya ke Kota Prabumulih di Sumatera Selatan pada Kamis, 26 Oktober 23 pekan lalu. Beliau makan siang bersama di Restoran Padang Pagi Sore kota Prabumulih bersama para undangan lainnya. 

Kita menduga beliau pasti disuguhi makanan khas Sumatera Selatan, seperti menu Pindang Pegagan, Gulai Kepala Ikan Baung, Fais Ikan Tempoyak, lalap jengkol muda dan beragam menu lainnya, termasuk disuguhi Pempek kuliner keluarga Kesultanan Palembang yang sudah merakyat. Barokallah Amien.

Rabu, 01 November 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update