Alkisah kita menginjakkan kaki di Surabaya Jawa Timur terhitung pada akhir Desember 1974 sampai menikah di Masjid Raya al-Falah Surabaya pada Sabtu, 05 Januari 1985. Dalam waktu hampir setengah abad berdomisili di Jawa Timur, kita pernah menelusuri jalan raya dari timur kota Banyuwangi sampai ke Ngawi, dari pantai utara Paciran ke selatan Pacitan, dari kota Bojonegoro ke Ponorogo termasuk kota santri Probolinggo dan kota lainnya.
Masalah status Surabaya disebut sebagai Kota Pahlawan atas dasar kisah tragis ribuan warga kota Surabaya dan Jawa Timur yang gugur di medan perang pada bulan November 1945. Kisah yang tercatat dalam sejarah tentang serangan maut tentara sekutu dari Inggris yang dipimpin Jenderal Mallaby untuk merebut kota Surabaya dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kita sempat dan pernah menerawang tentang perkiraan suasana kota Surabaya 78 tahun yang lalu dengan perbandingan menyaksikan berita dan video suasana perang di Jalur Gaza Palestina. Terhitung sejak Sabtu, 07 Oktober 23 sampai pada saat ini, kita melihat laporan dari wartawan yang disiarkan di layar kaca pagi dan sore hari tentang tragedi perang di Jalur Gaza. Akibat dari serangan rudal tentara zionis Israel tersebut ribuan warga Palestina yang wafat, sebagian yang wafat itu wanita dan anak anak yang tidak berdosa.
Dalam hal ini kita melihat fakta sosial di Jalur Gaza Palestina sejak tahun 1948 sampai pada saat ini, wujud dari Profil Sejuta Pahlawan. Dalam kitab suci al-Quran sudah dirumuskan, bahwa umat Islam yang wafat di Medan Perang, seperti para sahabat nabi dalam perang Uhud di kota Madinah disebut dengan istilah Syuhada. Status para syuhada tersebut dan syuhada lainnya di muka bumi termasuk para pejuang (pahlawan) di Palestina dijamin Rasulullah akan mendapatkan ganjaran tempat yang terindah di alam surgawi.
Adapun asal istilah Pahlawan bermula dari kosa kata Pahala yang bermakna bentuk suatu ganjaran baik terhadap umat manusia yang beramal saleh selama hidup di muka bumi, dengan syarat mereka itu beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lawan kosa kata Pahala adalah Dosa yang para pelakunya disebut dengan istilah baru yaitu Dosawan.
Banyak contoh warga negara yang berstatus sebagai Dosawan, seperti para pejabat negara yang sudah divonis hakim di kantor pengadilan yang terbukti dalam sidang melakukan maksiat (pelanggaran hukum), semisal profil koruptor yang korupsi uang negara miliaran rupiah. Atas dasar tersebut, maka bagi mantan koruptor terlarang menjadi caleg di parpol dalam pemilu 2024 dan seterusnya.. Afwan Wallahu aklam.
Jumat, 10 November 23
Sabdasheh
Oleh Sheh Sulhawi Rubba
Editor Abdul Chalim
