tegursapanews - Alkisah pada Jumat, 15 September 2023 yang lalu kita naik kereta cepat Jakarta Bandung pergi pulang secara gratis. Setelah kembali sampai di stasiun KCIC di Halim Jakarta Timur kita lanjut pergi ke Depok naik ojek ke stasiun Cawang, baru ganti naik MRT Jakarta Bogor dengan harga tiket Rp 3.000,-. Kemudian naik ojek lagi ke alamat rumah tujuan al-maghfur Tn Zawawi Madalang asal Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel.
Kisah tersebut semacam ilustrasi tentang perjalanan karier politik para pejabat negara di tingkat kabupaten, kota, provinsi dan pusat. Mereka sampai ke terminal tujuan setelah naik kendaraan yang disebut partai politik, seperti PDI-P, Golkar, Nasdem dan parpol lainnya.
Status Partai PDI-P ownernya Pn Megawati Soekarnoputri yang punya hak prerogatif dalam menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dalam hal ini Tn Mahfud MD telah berstatus sebagai penumpang gratis menuju ke Terminal Wakil Presiden.
Status Partai Nasdem ownernya Tn Surya Paloh yang lahir di Banda Aceh. Beliau yang mencari dan sudah menetapkan penumpang gratis Tn Anies Rasyid Baswedan menuju terminal Presiden Indonesia yang ke 8.
Status Partai Gerindra ownernya Tn Prabowo Subianto yang kendaraannya dinaiki sendiri menuju Terminal Presiden Indonesia priode 2024-2029 dengan membawa penumpang istimewa Tn Gibran Rakabuming Raka.
Kemudian tercatat dalam sejarah politik nasional tentang pengalaman Presiden Jokowi sampai di terminal akhir Istana negara dua priode setelah dari terminal Wali kota Solo Jawa Tengah. Beliau naik kendaraan PDI-P milik Pn Megawati Soekarnoputri.
Timbul pertanyaan dari netizen.
Apakah para penumpang tidak boleh pindah kendaraan lain untuk melanjutkan perjalanan yang lebih jauh, seperti Tn Gibran Rakabuming Raka sebagai penumpang travel PDI-P berganti ke travel Partai Golkar dalam route perjalanan yang lebih jauh lagi menuju terminal istana negara di IKN Nusantara Kalimantan Timur ?
Jawabannya yaitu berdasarkan pada fakta pengalaman para politisi di tanah air, seperti Gubernur DKI Jakarta Tn Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur Jawa Timur Pn Khafifah Indar Parawansa, Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi dan politikus lainnya. Mereka itu berpindah pindah kendaraan dalam karier politiknya. Afwan Barokallah Amien.
Senin, 06 November 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim