Oleh: Muhammad Mas Davit Herman Rudiyansah*
tegursapanews - Mensiklusasi dalam perjalanan sejarah bahwa sumber daya alam yang kini dengan sebutan sebagai jantung perekonomian Indonesia yang termaknai dengan berbagai kekayaan alam yang ada dinegeri. Sebagai tolak ukur, Indonesia merupakan negara yang terbesar dan memiliki banyak ragam semesta alam dalam berbagai keindahan.
Sumber daya alam merupakan anugrah dari maha sang Pencipta baik langit dan bumi berserta isinya yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber kehidupan.
Dalam pengelolaan sumber daya alam yang kini belum dapat terbarui, dengan asumsi bahwa menghabiskan terlalu cepat dan atau terlalu lambat sebagai akibat dari usaha dalam setiap negara untuk mencapai kemakmuran yang lebih meningkat. Sebagai dinamika, banyak ketidaksempurnaan pasar yang mengakibatkan kecenderungan mengganggu menuju ke alokasi sumber daya yang efektif dan efisien seperti pada pasar persaingan sempurna, namun dalam peranannya pada ketidaksempurnaan dan akibatnya yang kini perlu mendapatkan suatu perhatian publik.
Seperti halnya terkait dengan monopoli serta tentang kerusakan sumber daya yang disebabkan dalam suatu pengambilan, pengubahan dan penggunaan sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Sebenarnya kini sulit dalam mengarahkan ke dalam garis tengah di antara sumber daya alam yang tak dapat diperbarui dan yang dapat diperbarui.
Pengelolaan sumber daya yang dapat diperbarui kini tidak mudah dalam menarik garis pemisahan secara tegas di antara sumber daya alam yang dapat dan yang tak dapat diperbarui. Dalam segala eksplorasi serta revolusi teknik yang dapat diperbarui dengan cara menggunakan sistem penelitian - penelitian yang baru dan pembuatan dari berbagai bahan - bahan yang lebih rendah kualitasnya.
Hancurnya suatu kehidupan dalam proses pertumbuhan ekonomi, kini jelas merupakan suatu biaya atau korban dari pembangunan ekonomi dan ini merupakan external cost yang tak dapat diperhitungkan oleh mereka yang melakukan pembangunan ekonomi.
*Alumnus Fak Ekonomi Unsuri Surabaya