tegursapanews - Alkisah beberapa orang tetangga kita di Perum Manggalarang Candi Sidoarjo Jatim berstatus sebagai guru sekolah lanjutan. Mereka setiap akhir tahun ajaran acara rekreasi ke pelbagai destinasi wisata minimal 3 hari, seperti ke Pulau Dewata Bali naik beberapa bis bersama ratusan murid yang duduk di kelas terakhir yang baru lulus.
Ada yang lebih menarik lagi salah satu pondok pesantren di kota Malang Jawa Timur, konon punya program akhir masa studi para santrinya berangkat Safari Ibadah Umrah ke Makkah dan Madinah selama 9 hari. Biaya sudah dibayar wali santri pada awal masuk pondok pesantren dengan nilai puluhan juta rupiah.
Kita lalu ingat pada masa belajar di Sekolah Dasar Negeri 6 Tahun Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel pada tahun 1962-1968. Setiap kali acara penerimaan rapor kenaikan kelas diajak guru pelesiran ke lokasi tumpukan batu koral di ulu dusun Tanjung Jambu, selain acara makan bersama di Tebat Lempaung.
Kita ingat beberapa nama guru pada saat itu, antara Tn Yahidin, Tn Dungcik, Tn Aklan, Tn Ganan, Tn Wawi, Tn Nawawi sebagai kepala sekolah kelahiran Kikim dan nenama guru lainnya. Mereka adalah tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam upaya mencerdaskan generasi muda di pedesaan statusnya adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Kita masih ingat, dulu pernah ada program sekolah yang ajak para murid pelesiran ke kota Tanjung Enim untuk melihat proses industri penambangan Batu Bara warisan Hindia Belanda. Pada saat itu, kita termasuk murid yang tidak ikut, karena harus membantu orang tua yang sedang menanam padi di sawah.
Sekarang suasana di kampung sudah banyak yang berubah, kita melihat dari postingan di medsos. Pada saat liburan sekolah seperti pada saat ini, anak anak sekolah diajak orang tua mereka pelesiran ke kebun Teh dan naik ke atas Gunung Dempo di kota Pagaralam dan mandi di Air Terjun di Tanjung Sakti Lahat.
Selain itu ada anak bersama orang tuanya yang pelesiran ke Pantai Panjang di Bengkulu dan provinsi Lampung. Ada juga keluarga yang rekreasi sampai ke Pulau Batam kemudian naik feri nyeberang ke Singapura. Hal tersebut salah satu indikasi, bahwa masyarakat di wilayah Merapi Lahat sudah hidup sejahtera, barokah dari Indonesia Merdeka.
Indikasi lain tentang kesejahteraan masyarakat di kampung leluhur di kabupaten Lahat Sumsel, Pada saat ini sudah tercatat ratusan orang yang pernah tawaf di Kakbah dalam program Safari Manasik Haji dan Ibadah Umrah. Pada abad yang lalu, bisa dihitung dengan jari, warga kampung yang berstatus sebagai haji karena faktor kesulitan ekonomi. Barokallah Amien.
Rabu, 27 Desember 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim
