Notification

×

Iklan

Iklan

Bahan Kampanye Paslon Capres Cawapres Program Perkebunan di Tanah Papua

| Desember 30, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-30T11:21:32Z
Alkisah pada awal Desember 2019, kita pernah keluyuran dari kota Jayapura sampai ke kabupaten Keerom Papua. Kita sempat melewati perkebunan Kelapa Sawit luasnya ratusan hektar yang sangat subur. Pada saat itu, kita ngobrol sama saudara sebangsa dari etnis Batak di warung kopi tentang masalah kebun Kelapa Sawit tersebut.

Kemudian kita mendapatkan info dari media online, bahwa jalan Trans Papua dari kota Jayapura ke Merauke Papua Selatan sepanjang 1100 Km. Andaikan di sepanjang jalan perbatasan RI-PNG tersebut dibuka usaha perkebunan, seperti Kebun Kelapa Sawit, Kopi, Duren, Buah Naga, Manggis dan tanaman yang lainnya seperti di Sumatera.

Sungguh hal yang sangat menakjubkan untuk kesejahteraan masyarakat Papua. Sekaligus sebagai bagian dari proyek keamanan negara yang dijaga ketat oleh aparat TNI dan Polri. Sekarang timbul pertanyaan, apakah ada paslon capres cawapres yang punya program membuka usaha perkebunan di Bumi Cendrawasih ?.

Dalam hal ini kita mengusulkan kepada pihak yang berwenang. Salah satu sponsor program tersebut yaitu warga negara yang berstatus koruptor di ibukota Jakarta. Mereka itu punya uang yang tersimpan di rekening bank puluhan miliar rupiah. Selain itu, para konglomerat yang bergelimang dalam usaha proyek perkebunan.

Demikian sepucuk saran dari rakyat jelata di Bumi Pertiwi kepada tiga paslon capres cawapres sebagai bahan kampanye di ranah publik. Kita yakin, warga negara di wilayah Nusantara akan tertarik pada program Mega Proyek tersebut sebagai wadah baru lapangan kerja bagi anak bangsa di Tanah Papua. 

Dalam kajian teori sosiologi dan antropologi, semakin banyak pendatang ke suatu wilayah, semakin cepat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Contoh yang paling akurat tentang profil Ibukota Jakarta. Warga Jakarta terdiri dari beragam etnis suku bangsa yang datang dari seluruh pelosok Nusantara dan dari belahan dunia. 

Demikian pula kemajuan di provinsi Lampung hampir 90 persen adalah pendatang. Mereka datang dari pulau Jawa seperti etnis Banten, Sunda, Betawi, Jawa, Madura dan etnis lainnya. Bandingkan saja antara profil Papindo dan Papua Nugini, mana yang lebih unggul dalam segala aspek kehidupan di tengah masyarakat pada saat ini. Barokallah Amien 

Sabtu, 30 Desember 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update