Notification

×

Iklan

Iklan

Kenapa Status Koruptor itu Disebut Orang Profil Tikus Berdasi

| Desember 17, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-18T14:52:04Z
Pekan lalu kita melihat di Facebook postingan kerabat kita Tn Andi Johan Efendi  di Desa Gedung Agung Merapi Timur Lahat Sumsel sedang asyik bermain dengan seekor ular Piton ukuran besar sepanjang 5 meter. Beliau termasuk Pawang Ular yang mungkin satu guru dengan Tn Abdullah dan Tn Abdul Qadir asal dari dusun Simpang Agung.
Kita yang melihat beliau pegang Ular Piton sebesar itu merasa ngeri, hingga kita sempat berkomentar. Supaya waspada karena pernah terjadi Pawang Ular di pulau Jawa justru mati tragis dibunuh ular miliknya sendiri.

Mungkin saja pernah ada Santri yang berani bertanya kepada Kiai ketika sedang dalam acara pengajian di pondok pesantren. Untuk apa Tuhan menciptakan Ular di muka bumi ? Mungkin saja Kiai menjawab dengan kalimat yang singkat, tujuannya untuk membasmi hama tikus yang makan padi di tengah sawah sebagai ekosistem..

Pada abad lalu, banyak warga kampung yang memelihara Kucing. Guna dan manfaatnya untuk menangkap Tikus yang berkeliaran di dalam rumah. Namun sekarang di perkotaan, justru banyak sekali Kucing yang justru merasa takut terhadap Tikus, karena postur tubuhnya tikus yang besar dan gesit. Justru mereka sudah bersahabat tidak saling mengganggu.

Kemudian sahabat kita bertanya, kenapa status Tikus lalu disematkan pada Profil koruptor dengan sebutan keren Tikus berdasi ? 
Mungkin jawabnya, bahwa Tikus itu hewan yang kotor, berbau amis suka ambil makanan milik manusia tanpa izin pemiliknya. Pekerjaan suka merusak barang barang yang bagus dan berharga milik masyarakat.

Jika dulu Kucing yang dipanggil orang Meong tugasnya berburu dan berani menangkap tikus, lalu Kucing menikmati lezatnya daging hasil buruannya yang berkeliaran di dalam rumah. Pada saat ini  justru sebaliknya, Kucing tidak punya nyali lagi memburu binatang yang najis tersebut. Muncul pertanyaan dari netizen. Apakah Status Kucing tersebut adalah profil aparat penegak hukum seperti anggota kepolisian dan kejaksaan ?

Alkisah pada abad lalu tentang status Tikus yang merajalela di perkampungan Malaysia yang padat penduduk. Dalam upaya warga untuk memberantas hewan yang kotor dan najis tersebut, dicari dan dikumpulkan Ular sebanyak mungkin, kemudian dilepas warga masyarakat di kampung tersebut. Pada saat itu tikusnya memang terkuras habis, namun resiko kemudian justru ular yang merajalela.

Nah terkait dengan status Tikus yang Berdasi sebagai profil koruptor. Dalam kisah debat tiga orang calon presiden yaitu Tn Anies Baswedan, Tn Prabowo Subianto dan Tn Ganjar Pranowo yang dilaksanakan di kantor KPU pada Selasa, 12 Desember 23 kemarin tentang strategi memberantas korupsi yang lebih canggih di Indonesia di masa yang akan datang. 

Kita baca opini di media online, bahwa ketua KPK Tn Nawawi Pomolongo yang diundang KPU dan hadir di forum tersebut. Beliau merasa kecewa, karena pada saat itu tidak muncul ide baru yang cemerlang, seperti cara orang Melayu yang melepas Ular Piton dalam kisah kasus di perkampungan yang banyak tikus berkeliaran di negara Malaysia. 

Dalam kitab suci al-Quran pada Surat ke 20, Thoha ayat 17-21 terekam kisah Tongkat Nabi Musa AS yang menjelma menjadi Ular Naga yang gesit berkepala 7 di hadapan Raja Firaun. Demikian salah satu Mukjizat Rasul Nasional Musa AS dalam menghadapi siasat para ahli sihir di Tanah Mesir yang berperan aktif dalam melakukan mungkarawi pada zaman itu. 

Wallahu aklam

Senin, 18 Desember 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update