Notification

×

Iklan

Iklan

Percikan Kisah Para Petani Bekerja di Kebun Karet Pada Saat Hari Raya Natal

| Desember 25, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-25T08:44:47Z
tegursapanews -  Alkisah ketika masa kecil, kita seperti anak anak petani lainnya di Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel yang belum faham arti dan makna hari Natal yang dirayakan umat Kristiani di seluruh dunia.

Pada saat itu, setiap datang Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember, kita ikut pekerjaan orang tua di kebun karet di tengah belukar menyadap pohon karet. Supaya hasil sadapan karet ketika ditimbang dengan dajing lebih berat pada hari Jumat. Getah karet itu dicampur dengan tatal dari kulit karet tersebut. Hal itu disebut warga dengan kerja Natalan.

Percikan kisah para petani tersebut terekam dalam sebuah buku tebal Pusaka Pustaka yang berjudul "Profil Marga Gedung Agung Merapi Lahat Miniatur Kesultanan Palembang". Hal itu adalah dokumentasi tentang salah satu profil budaya masyarakat pada abad lalu di wilayah Sumatera Selatan.

Ketika kita keluyuran di Sarolangun Jambi pada November 2018. Pada saat itu kita ingin sekali mampir di kecamatan Muara Rupit Musi Rawas  Lubuk Linggau untuk melihat langsung profil kebun karet di wilayah tersebut. Karena lokasi di Muara Rupit dan sekitarnya adalah tempat tujuan ratusan perantau dari Marga Gedung Agung Merapi mencari uang dengan profesi menyadap pohon karet.

Demikian pula ketika kita sedang keluyuran ke kota Singkawang Kalimantan Barat, kita pernah lihat di kota Pontianak mesin remiling tempat pengolahan karet dari petani sebelum diekspor ke luar negeri. Pada saat itu, kita langsung ingat keberadaan remiling yang ada di kota Muara Enim Sumsel.

Sekarang budaya warga masyarakat petani di kampung leluhur dalam pekerjaan menyadap karet sudah berubah dibandingkan dengan budaya petani abad lalu. Dulu getah karet yang ditampung di dalam sayak (tempurung kelapa) dikumpulkan setiap hari di dalam kotak papan. Sekarang caranya getah karet baru diambil sekali dalam sepekan. Dengan cara demikian pekerjaan para petani penyadap karet semakin ringan dan cepat.

Ketika kita keluyuran di Bumi Cendrawasih, kita melihat masyarakat penduduk asli di kampung, seperti di Wamena Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan yang mayoritas umat Kristiani. Mereka Itu sejak masa kanak kanak sudah merasakan indah dan meriahnya Hari Raya Natal setiap akhir bulan Desember.

Status Hari Raya Natal adalah hari kelahiran Tuhan Jesus Kristus di Betlehem Palestina yang diyakini umat Kristiani sebagai juru selamat dunia dan akhirat. Barokallah Amien.

Senin, 25 Desember 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul. Chalim
×
Berita Terbaru Update