Alhamdulillah pada siang ini kita bisa jumpa dan ngobrol kembali dengan Ikatan Keluarga Penilik Kesehatan Sidoarjo (IKAPENKES) yang semuanya berjumlah 31 orang. Tadi dilaporkan oleh ketua Ikapenkes sebagai kepala suku Tn Sugito, bahwa sebanyak 10 orang anggota sudah beristirahat di alam barzah dan 2 orang tidak bisa hadir karena sedang sakit.
Acara silaturahmi dan forum makan siang bersama seperti di Waroeng Ndeso-koe ini fakum sejak tahun 2019, karena covid-19. Tadi sudah direncanakan oleh jamaah, bahwa, nanti seusai pemilu tahun depan akan dilaksanakan acara makan siang bersama lagi di Jolo Tundo Mojokerto Jawa Timur.
Mereka ini adalah alumni APK-Ts Surabaya pada tahun 1970-1980an yang meraih gelar BSc yang setara dengan Program S.1 pada saat ini. Setelah lulus, sebagian dari mereka mengabdi di kantor Departemen Kesehatan di pelbagai tempat di luar Jawa, seperti di NTB, NTT, bahkan ada yang ditugaskan di Provinsi ke 27 Tim-tim yang sejak tahun 2002 menjadi negara bernama Timor Leste.
Alkisah ketika mereka masih berstatus sebagai mahasiswa, mereka itu sebagian termasuk aktivis organisasi ekstra kampus, seperti HMI dan GMNI. Perbedaan tersebut, bagi mereka hal yang dianggap sesuatu yang wajar saja dalam kehidupan kampus. Setelah mereka berstatus sebagai abdi negara, ikatan alumni justru lebih kuat dan melekat diantara mereka.
Dengan itu dalam Ikapenkes di Sidoarjo Jawa Timur dan di daerah lainnya, status faham dan keyakinan mereka sangat heterogen, yaitu penganut Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha. Kita menemukan tokoh GMNI di APK-Ts Surabaya tampak lebih santri dari mahasiswa IAIN Sunan Ampel dalam hal aktivitas sosial keagamaan, seperti berstatus takmir masjid.
Kita merasakan tentang keakraban para alumni APK-Ts selama ini, seperti ketika kita tawaf Cinta Tanah Air Indonesia. Kita bertemu dan disambut dengan riang gembira oleh mereka yang dinas di wilayah Nusantara, seperti di Merauke Papua Selatan, Samarinda Kalimantan Timur, Palembang Sumatera Selatan dan di kota lainnya. Barokallah Amien
Selasa, 05 Desember 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul chalim
