tegursapanews - Dalam sebuah buku yang berjudul "Profil Marga Gedung Agung Merapi Lahat Miniatur Kesultanan Palembang", setebal 808 halaman termuat nama salah seorang tokoh nasional Tn Ridwan Mansyur, Putra Depati H Mansyur yang kelahiran Desa Tanjung Jambu Merapi Timur Lahat Sumsel, pada Rabu, 11 November 1959. Buku tersebut kita kirimkan ke alamat beliau di Kantor Mahkamah Agung RI Jakarta Pusat sebagai Pusaka Pustaka. Info status dan foto beliau termuat pada halaman 84 dan 794.
Kemarin pada hari Jumat, 08 Desember 2023, Tn Ridwan Mansyur mengucapkan Sumpah Jabatan sebagai Hakim Konstitusi yang baru di Istana Negara. Acara tersebut disaksikan langsung Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, 8 orang Hakim Konstitusi serta para undangan lainnya dan dilihat jutaan warga negara melalui layar kaca di Nusawi.
Kita pernah berusaha maksimal mencari informasi dan kemudian dapat kabar dari karib kerabat tentang Profil tokoh nasional asal Gedung Agung Lahat Tn Ridwan Mansyur, antara lain bersumber dari kerabat Tn Harun Muhammad di kota Lubuk Linggau, Tn Amat Syarkowi, Tn Syarifpudin Sjingkur, di kota Palembang, termasuk dari Tn Chairil Anwar di Bandung dan Tn Budi Apriadi.
Dalam hal ini, kita mengucapkan sebait doa kepada Tn Ridwan Mansyur sebagai salah seorang dari 9 orang Hakim Konstitusi di lembaga Walisongo Mahkamah Konstitusi "Semoga husnul khatimah dalam mengemban amanat sebagai pejabat tinggi negara di salah satu lembaga yudikatif".
Ucapan doa dalam kalimat"Husnul Khatimah" sering disampaikan warga negara kepada karib kerabat dan sahabat karib yang sudah wafat. Dalam hal ini kita berbeda faham, bahwa untuk doa warga yang baru saja wafat, kita ucapkan "Semoga almarhum mendapatkan mardotillah" bagi saudara sesama muslim. Sedangkan kepada yang non muslim, kita ucapkan kalimat singkat "Selamat Jalan Kawan ke alam gaib".
Muncul pertanyaan dari kawan di media sosial, kenapa diucapkan Semoga Husnul Khatimah ?
Jawaban singkatnya, bahwa selama ini sering tersiar kabar, pejabat publik dari status Lurah sampai Gubernur, Menteri dan ribuan pejabat lainnya di lembaga negara. Mereka berurusan dengan aparat polisi, jaksa dan hakim dalam sidang di kantor pengadilan negeri, karena kasus diduga telah melakukan perbuatan maksiat (pelanggaran hukum).
Salah satu kasus misalnya, Ketua KPK yang lahir di Prabumulih Sumatera Selatan, Komjen Pol Firli Bahuri telah diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi, karena diduga terlibat kasus pemerasan terhadap koruptor mantan Menteri Pertanian Tn Syahrul Yasin Limpo kelahiran Makassar Sulawesi Selatan. Profil Tn Firli Bahuri pejabat tinggi negara di lembaga Walisongo yang tidak masuk dalam kategori Husnul Khatimah alias Minus Pujian. Afwan Wallahu aklam
Sabtu, 09 Desember 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim