tegursapanews - Dalam ajaran Islam yang bersumber dari kitab suci al-Quran, Sunnah Rasulullah dan Ijtihad para ulama terkandung tentang anjuran kepada kaum muslimin di muka bumi untuk melakukan Safari, seperti pada pilar Islam keempat Safari Ibadah Umrah dan Manasik Haji ke Baytullah.
Dalam hal ini salah satu masalah penting yang dibahas dalam fikih ibadah Islam, yaitu tentang Ibadah Salat Safar dengan istilah Salat Jamak, Salat Qasar dan Salat Jamak Qasar, ketika umat Islam yang sedang dalam status musafir (wisatawan) di luar kota dan atau di luar negeri, seperti acara wisata di saat liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru) sekarang ini.
Dalam sistem pemerintahan di Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, terdapat salah satu lembaga negara yang dikenal dengan istilah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin seorang menteri negara sebagai pembantu presiden. Demikian pula di pedesaan telah dibentuk LSM yang disebut Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Hal ini adalah wujud dari penerapan ajaran Islam di wilayah Nusantara.
Beberapa bulan yang lalu, kita ngobrol dengan kerabat Tn Chairil Anwar di Bandung tentang program pulang kampung sebagai salah satu bentuk wisata di wilayah Nusantara. Beliau bercerita, bahwa kita tidak perlu lagi capek capek bawa kendaraan pribadi dari pulau Jawa pulang ke Sumatera.
Kita cukup naik pesawat terbang dari kota Bandung ke Palembang, kemudian setelah mendarat di bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 sudah tersedia beragam jenis kendaraan rental untuk meluncur ke kampung di Desa Gedung Agung Merapi Timur Lahat Sumsel.
Dalam hal ini untuk kebutuhan selama dalam perjalanan, seperti masalah transportasi, akomodasi, konsumsi, relaksasi dan beragam macam transaksi. Kita cukup membawa kartu yang disebut credit card, ATM bank dan e.bank saja dengan cara menggesek ketika melakukan transaksi di pelbagai tempat.
Sekarang dengan kemajuan teknologi canggih, kita tidak perlu lagi membawa setumpuk uang kertas di dalam tas dan koper, seperti kisah dari leluhur kita yang melancong pada abad lalu yang membawa bekal segebok uang tunai dalam status sebagai musafir.
Pada saat liburan nasional di Hari Natal dan Tahun Baru sekarang, seperti kerabat kita Tn Syarifpudin Sjingkur bersama rombongan keluarga 15 orang, yaitu istri, anak, menantu dan cucu dari Kota Palembang Sampai ke Jawa Tengah dan Yogyakarta selama 8 hari, mulai Sabtu tanggal 16 sd 23 Desember 2023.
Mereka Itu telah berbagi rizki (sedekah safar), seperti uang yang jumlahnya puluhan juta rupiah kepada beragam saudara yang bertemu di sepanjang perjalanan yang dilewati, seperti kepada saudara sepupu yang dikunjungi, saudara seagama dan saudara sebangsa dalam profesi yang berbeda.
Kemarin sore kita dapat info via WA dari kerabat Tn Hasbullah al-Basri di Trenggalek Jawa Timur. Bahwa pada hari ini Senin, 25 Desember 2023 mereka akan melakukan acara wisata keluarga ke kota Malang sampai ke Surabaya bersama istri, anak, menantu dan cucu lelakinya menempuh perjalanan sepanjang ratusan kilometer.
Disini teriring doa singkat dan padat, Semoga semua berjalan dengan lancar selama dalam perjalanan pulang pergi tanpa aral melintang. Barokallah Amien.
Senin, 25 Desember 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim