tegursapanews - "Aku punya ide. Di markas ada sekumpulan sahabat Rasulullah Saw, di antaranya adalah Khalifah 'Umar bin Khattab. Kami selalu meminta petunjuk Khalifah 'Umar dalam melangkah. Bagaimana kalau anda berbicara langsung dengannya?" Kata 'Amru bin 'As kepada Panglima Romawi itu.
"Benarkah dia bersama kalian saat ini?" tanya Panglima Romawi dengan antusias.
"Ya Aku datang ke seni juga atas persetujuannya. Bagaimana pendapatmu? Oke, aku akan jemput dia untuk datang ke sini agar dia bisa langsung berbincang denganmu."
Mendengar infomasi itu, Panglima Romawi girang sekali. Dalam hatinya ia berkata, "Jika 'Umar ada diantara kaum Muslimin, maka membunuh 'Amru bin 'As tidak ada artinya.
Seandainya 'Amru mati (karena ku bunuh di sini), 'Umar akan langsung memimpin kendali. Tapi jika 'Umar datang ke benteng ini dan bisa di bunuh, ini akan sangat menguntungkan bagi Romawi.
Kekuatan kaum Muslimin akan mengendor dan daerah-daerah yang sudah mereka rebut, seperti Suriah, dan Palestina, bisa direbut kembali.
Jika aku tadi ingin membunuh seorang Panglima saja, maka kini aku akan membunuh Khalifahnya."
Panglima Romawi itu lalu memberikan isyarat kepada semua pasukannya agar membiarkan 'Amru pulang dengan Selamat.
Ia bahkan mengantarkan 'Amru hingga di luar gerbang, seraya berharap tak lama lagi Khalifah 'Umar akan datang ke bentengnya beserta para pembesar dari pasukan kaum Muslimin; dengan begitu, akan sangat muda baginya untuk membunuh mereka sekaligus.
Bersambung.....
Kedinding Lor, Surabaya, 12 - Januari - 2024
UNIVERSAL INSTITUTE OF PROFESSIONAL MANAGEMENT