tegursapanews - Pada awal penyebaran Islam di Mesir, tidak ada kebutuhan untuk membedakan antara pakaian kaum muslimin dan kaum dzimmi karena masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.
Namun seiring waktu dan perkembangan Islam yang semakin maju, pakaian kaum dzimmi secara tidak langsung terpengaruh oleh tradisi berpakaian orang-orang Islam.
Untuk itu, para pejabat mulai berinisiatif untuk membedakan antara pakaian orang muslim dan orang dzimmi.
Warga non muslimpun dilarang memakai jubah, celana yang terikat bawahnya, dan sandal lancip; mereka dianjurkan menutup kepala yang panjang.
Selain itu, pakaian mereka juga dibedakan dari warna jahitnya; pakaian Yahudi di jahit dengan warna kuning, orang Kristen dengan warna biru, dan orang Majusi dengan warna hitam dan merah.
Sedangkan sandal warna dzimmi salah satunya berwarna putih dan sebelahnya berwarna hitam
Bersambung.....
Kedinding Lor, Surabaya, 28 - Januari - 2024