tegursapanews - Ketika Islam datang ke Mesir, 'Amru bin 'As memindah ibu kota Mesir dari Iskandaria ke Futsat. Hal ini tentu saja berpengaruh bagi perkembangan pemikiran di sana.
Jika sebelumnya Iskandaria kota yang maju dan ramai, kini kemajuan itu berangsur-angsur pindah ke Futsat.
Jika perhatian sebelumnya adalah ilmu dan filsafat Yunani, kini ilmu-ilmu keislaman yang mendominasi kegiatan keilmuan di sana.
Perkembangan ilmu pengetahuan di Mesir pada masa Islam bisa dikelompokkan pada dua periode: periode sebelum munculnya kegiatan penerjemahan buku-buku asing dan periode setelahnya.
Pada periode sebelum munculnya kegiatan penerjemahan buku-buku asing, kegiatan keilmuan di Mesir lebih tertuju pada ilmu-ilmu keislaman an sich (seperti fiqih, Hadits dan tafsir) dan ilmu-ilmu bahasa (seperti Nahwu, Sharaf, prosa, puisi, dan balaghah).
Adapun pada periode setelah munculnya kegiatan penerjemahan buku-buku asing, kegiatan keilmuan di Mesir tidak hanya tertuju pada ilmu-ilmu keislaman.
Kini warga Mesir pun mengkaji kedokteran astronomi, tafsir mimpi, kimia, arsitektur, dan lain-lain.
Bersambung.....
Kedinding Lor, Surabaya, Senen, 29 - Januari - 2024