Notification

×

Iklan

Iklan

7 ( Tujuh) Sang Imam Memaknai Kezuhudan

| Januari 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-01T10:36:56Z
tegursapanews -  Beliau menambahkan, " tidak ada sesuatu yang lebih di sukai dari seorang yang dikaruniai nikmat oleh Alloh Swt, kecuali bekas nikmat-Nya terlihat pada diri hamba-Nya, khususnya ahli ilmu. Hendaklah mereka menampakkan dalam pakaiannya sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu."

Selain pakaian, sang Imam juga senang memakai cincin. Diriwayatkan, ketika meninggal dunia, ditangan kiri beliau terdapat cincin yang berasal dari perak. Semasa hidup sang Imam, saat melakukan wudhu, cincin tersebut biasanya akan dipindahkan ke tangan kanan. Di cincin tersebut terdapat tulisan " Hasbunallah Wa nikmat Wakil".

Saat melakukan perjalanan ke luar Nafinah, biasanya beliau akan menggunakan kendaraan sendiri. Perjalanan tentu saja dilakukan bersama budak yang dimiliki sang Imam. 

Namun demikian, ketika memasuki wilayah Madinah, beliau akan turun dari kendaraan demi menghormatinya tanah tempat Nabi Saw, dikuburkan. 

Tindakan yang patut dijadikan suri teladan. Ini dilakukan terutama setelah beliau menjadi ulama besar, sebagai diungkapkan oleh beberapa riwayat. 

Untuk menopang kehidupan beliau tersebut, Imam Malik tanpa ragu mengambil hadiah-hadiah yang diberikan oleh para Khalifah. 

Jika Abu Hanifah menolak hadiah yang diberikan para Khalifah maka Imam Malik justru menerimanya karena layar belakang politik yang telah jauh berbeda. 

Pada masa Abu Hanifah, hadiah diberikan untuk menguji loyalitas seseorang. Jika seseorang tersebut menerima, berarti ia mendukung kekhalifahan dengan segala baik buruk termasuk segala kezalimannya. 

Namun jika tidak menerima, berarti ia tidak akan memberikan loyalitasnya. Pada masa Imam Malik, hadiah diberikan sebagai penghargaan kepada Ulama. 

Bersambung..... 


×
Berita Terbaru Update