Notification

×

Iklan

Iklan

8 (Delapan)... Sang Imam Memaknai Kezuhudan

| Januari 02, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-02T13:14:35Z
tegursapanews -  Sang Imam pun dalam hal ini memiliki takaran. Selama beliau tidak melihat kemungkaran dan kezaliman yang nyata dari Khalifah tersebut, serta adil dalam pemerintahan maka beliau akan menerimanya. 

Sebagaimana perkataan beliau, "Pemberian para Khalifah tidak masalah. Sedangakan selainnya, itu perlu dipertanyakan." 

Pemberian Khalifah Harun Ar-Rasyid pada suatu hari untuk menyewa jasa ilmu beliau seharga 3.000 dinar-lah yang menjadi awal mula berubahnya kebiasaan dan kehidupan sang Imam. Beliau berkata, "Engkau mengambil sebanyak itu dari Amirul Mukminin?"

Sang Khalifah pun menjawab, "Jika ia adalah pemimpin yang adil dan menghargai orang-orang yang memiliki muruah, menurutku itu tidak masalah."

Dengan semua harta dan perangkat yang dimiliki, ada suatu hal yang membuat kehidupan beliau sedikit unik. Imam Malik sama sekali tidak memiliki rumah permanen. 

Artinya, Sang Imam tidak memiliki rumah yang suatu saat bisa diwariskan kepada anak cucu sebagaimana diriwayatkan oleh Khalifah Al-Mahdy. Suatu waktu, ia pernah bertanya kepada Sang Imam, "Apakah engkau memiliki rumah?" Dan dengan cepat beliau menjawab, "Tidak" 

Ternyata, Imam Malik hanya menyewa rumah yang dahulunya dimiliki Abdullah bin Masud, dengan pintu rumah bertuliskan kalimat " masya Allah".

Bersambung..... 

×
Berita Terbaru Update