Notification

×

Iklan

Iklan

Percikan Opini Warga Negara Tentang Acara Debat Paslon Pilpres di Layar Kaca

| Januari 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-08T03:45:38Z
tegursapanews -  Profil dari beberapa orang karib kerabat dan sahabat karib kita di pelbagai tempat di Nusawi termasuk jamaah fanatisme. Kita faham dari obrolan ringan di warung kopi dan percikan opini mereka via WA dalam silaturahmi.

Mereka Itu Istiqomah dalam pilihan memasing terhadap paslon capres cawapres sekarang. Pikiran mereka tidak berubah dan bergeser sedikitpun, sekalipun sudah mendengar dan membaca sederet isyu yang termasuk fitnah dalam gelanggang politik nasional.

Salah satu kasus dalam obrolan iseng kita terhadap masalah nasional. Ada yang tidak yakin sama sekali terhadap rencana Presiden Jokowi yang akan melaksanakan Perayaan Hari Pertama Kemerdekaan Indonesia ke 80 pada Sabtu, 17 Agustus 2024 di istana baru IKN Nusantara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

Hal tersebut termasuk pada kategori jamaah fanatisme dalam idiologi politik. Padahal pada saat ini proses pembangunan KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) di IKN Nusantara sudah mencapai 60 persen.
Pekan lalu kawan kita Pakar Komunikasi di kampus UINSA Surabaya Prof Dr Ali Nurdin menyatakan di media online. Bahwa bahasa yang digunakan oleh peserta debat Paslon oleh KPU terasa sulit difahami oleh netizen yang berada di akar rumput, yaitu warga negara yang kebanyakan (awam) di wilayah pedesaan.

Atas dasar fakta tersebut, bahwa acara debat paslon hanya bisa dicerna oleh elite politik di ibukota, termasuk kelompok pengamat politik nasional yang sering mengadakan survei.

Perhatian para calon terhadap rakyat sebagai konstituen dalam setiap kali pemilu, mungkin mereka lebih tertarik pada bentuk bantuan sosial, yaitu para calon nawaitu sadakah barang, seperti sembako dan uang dibandingkan dengan hanya menyaksikan acara debat di layar kaca yang... Afwan Wallahu aklam.

Ahad, 07 Januari 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update