Notification

×

Iklan

Iklan

Sisi Kesamaan dan Perbedaan Antara Malaikat Langit dan Menteri Negara

| Januari 27, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-27T23:39:33Z
tegursapanews  -  Rasanya hampir setiap hari kontens masalah Haqq dan Hoax lewat di beranda kita, seperti dalam pekan ini informasi tentang beberapa orang menteri yang akan mengundurkan diri dari kabinet Indonesia Maju, antara lain info cawapres Tn Mahfud MD sebagai Menko Polhukam akan minta berhenti pada waktu yang tepat.

Selama ini yang kita fahami, bahwa status Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan. Profil menteri negara di Indonesia berasal dari berbagai macam suku dari etnis Aceh sampai Papua, bahkan etnis Arab dan Tionghoa.

Mereka Itu sebagian dipilih dari kader parpol koalisi dalam pemilu dan sebagian lagi dari kalangan profesional yang ahli dalam berbagai bidang disiplin ilmu, seperti Profil Menteri Keuangan Pn Sri Mulyani yang ahli dalam bidang perekonomian. Beliau disebut sebagai pewaris ilmu Nabi Yusuf AS, seperti yang dirumuskan dalam hadis Rasul Global Nabi Muhammad SAW., yaitu "al-Ulama waratsatul anbiya".
Dalam kitab suci al-Quran sebagai sumber utama ajaran Islam terdapat kalimat Malaikat yang berasal dari kata al-Malak yang bermakna aparat dari langit. Mereka itu dirumuskan para ulama dalam ilmu Tauhid berjumlah 10 macam nama dengan tugas yang berbeda, seperti Malaikat Jibril (Gabriel) yang diberi tugas oleh Tuhan sebagai pembawa wahyu dari langit kepada para rasul dan setumpuk Ilham kepada umat manusia di muka bumi.

Status malaikat tersebut adalah makhluk yang diciptakan Allah dari Nur yang sifatnya suci tanpa pernah berbuat maksiat (melanggar aturan) sepanjang waktu. Mereka tidak pernah tidur dan beristirahat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sepanjang zaman. Misalnya Profil Malaikat Raqib dan Atid yang selalu pegang kamera buatan langit untuk melakukan syuting pada setiap aktivitas umat manusia yang hidup di muka bumi.

Dalam status para malaikat langit terdapat unsur samawi (persamaan) dengan status para menteri negara. Kalau malaikat langit sebagai pembantu Tuhan Allah dalam melakukan sistem syariat Tuhan di jagat raya. Sedangkan para menteri negara sebagai pembantu presiden dalam tugas menjalankan sistem roda pemerintahan dalam sebuah negara seperti Indonesia.

Namun demikian, banyak bedawi (perbedaan) antara keduanya. Antara lain tentang jumlah malaikat sebanyak jumlah umat manusia yang hidup di muka bumi dan jumlah menteri sebanyak yang dibutuhkan oleh presiden. Dalam sekian orang jumlah Pejabat Menteri, tercatat nama menteri yang ditangkap aparat penegak hukum, karena mereka melakukan perbuatan maksiat seperti kasus korupsi yang merugikan uang negara.

Dalam kajian agama dan akademis dirumuskan dalam buku, bahwa status Tuhan Allah sebagai Pencipta semua makhluk di alam semesta dan sekaligus penguasa mutlak tanpa batas. Sedangkan presiden adalah kepala negara yang dipilih rakyat melalui program pemilu untuk masa bakti selama 5 tahun sesuai UU yang berlaku, seperti status Presiden di negara Indonesia. Wallahu aklam.

Ahad , 28 Januari 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim

UNIVERSAL INSTITUTE OF PROFESSIONAL MANAGEMENT

E C O S O C
×
Berita Terbaru Update