tegursapanews - Pada awal menjadi Gubernur Ibnu Tulun terlibat konflik dengan Ahmad bin al-Mudabbir, pengumpul pajak resmi Dinasti Abbasiyah. Konon, Ibnu al-Mudabbir lebih senang melaporkan hasil pajak kepada Khalifah Baghdad dibandingkan dengan Ibnu Tulun.
Merasa tidak dihormati, Ibnu Tulun mengambil tindakan konfrontatif dan akhirnya berhasil menundukkan Ibnu al-Mudabbir.
Kharisma Ibnu Tulun sontak meningkat setelah keberhasilannya menundukkan Ibnu al-Mudabbir.
Begitu juga setelah mertuanya menjadi pembesar militer Abbasiyah di Baghdad, Ibnu Tulun pun memiliki kekuasaan yang lebih besar.
Ibnu Tulun tak hanya mengontrol Kairo, namun juga punya kewenangan untuk mengontrol penuh untuk kawasan Iskandaria dan sekitarnya.
Tak hanya itu, Ibnu Tulun juga diberi kekuasaan untuk mempersiapkan tentara sebanyak 100 000 prajurit.
Pamornya kian tinggi setelah mampu menangani konfrontasi dengan Gubernur Suriah.
Perlahan, dia tidak lagi menyebut dirinya sebagai gubernur. Ia kini mendagu sebagai pemegang kebijakan independen yang tak lagi memiliki kaitan hierarkis dengan Khalifah Abbasiyah di Baghdad.
Dia mulai memasang gambar wajahnya pada mata Uang ; mengangkat menteri, kepolisian, petugas bea dan cukai; membangun Istana; membuat dinas Intelijen.
Atas keberaniannya ini, Ibn Tulun tercatat menjadi pendiri negara Islam pertama di Kairo, Mesir. Negaranya di kenal dengan nama Dinasti Tuluniyah.
Bersambung......
Kedinding Lor, Surabaya, Senen - 26 - Februari - 2024
U I P M
For Further Information call: 0818 536 867