Notification

×

Iklan

Iklan

Cuilan Tentang Panggilan Akrab Buat Sahabat Karib di Bumi Pertiwi

| Februari 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-23T19:31:28Z
tegursapanews -  Alkisah ketika kita tawaf (keluyuran) di Maluku Utara sempat masuk istana Kesultanan Tidore yang menghadap timur ke pulau Halmahera setelah naik feri dari Ternate pada tahun 2017. Ketika kita ngobrol dengan pewaris tahta dari kesultanan Tidore yang disebut Panglima, kita baru tahu bahwa sebutan Bung terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia berasal dari Indonesia Timur, seperti nama panggilan pada Presiden Indonesia yang pertama, Bung Karno. Panggilan tersebut digunakan sebagai indikasi sahabat karib dalam pergaulan.

Demikian pula ketika kita di Banda Aceh, kita baru tahu bahwa untuk panggilan para tokoh agama (ulama) dengan sebutan Tengku seperti Tengku Ismail Yakqub Rektor Pertama IAIN Sunan Ampel Surabaya, sedangkan buat nama tetesan darah para bangsawan Aceh (umara) dipanggil Teuku, seperti nama pahlawan Nasional Teuku Umar dan lainnya.

Sedangkan nama panggilan orang di pulau Jawa tercatat beragam istilah untuk sebutan warga negara yang dihormati oleh anggota masyarakat, seperti untuk lelaki disebut Raden, Kiai, Cak, Mas, Gus dan lainnya Antara lain terkenal nama Raden Fatah, Kiai Haji Hasyim Asy'ari, Cak Nurcholish Madjid, Mas Gibran, Gus Iqdam dan sebagainya.

Dulu kita sempat beberapa kali mendengarkan ceramah Cak Nur sebagai seorang aktivis HMI di Surabaya. Beliau adalah tokoh muda yang fenomenal pada masa awal orde baru di kalangan para mahasiswa yang mencetuskan istilah "Islam Yes dan Politik No", selain tentang sekularisme dan sekularisasi di tanah air.

Pada saat ini tokoh muda yang sedang viral di medsos nama Gus Iqdam yang lahir di desa Srengat Blitar Jawa Timur. Pada usia 25 tahun beliau mendirikan Majlis Taklim Sabilu Taubah yang jamaah awalnya hanya 7 orang. Sekarang ini sudah jutaan umat manusia yang senang mendengarkan video pengajiannya dan ribuan orang yang setia hadir di tempat kelahirannya pada setiap acara pengajian rutin Senin malam dan malam Jumat.

Selain itu yang sedang aktual dibicarakan para pengamat sosial politik dan rakyat Indonesia nama Mas Gibran. Beliau adalah walikota Surakarta Jawa Tengah, putra sulung Presiden Jokowi yang berstatus sebagai calon wakil presiden pada pemilu 2024. Beliau lahir pada tahun 1987 di Solo Jawa Tengah dari rahim ibu negara Pn Iriana dengan nama lengkap Tn Gibran Rakabuming Raka.

Kalau kita mengikuti berita nasional di mass media tentang masalah politik di Bumi Pertiwi pada saat ini. Banyak orang yang tidak rela dengan status Mas Gibran yang akan setara dengan status Bung Hatta sampai ke KH Ma'ruf Amin dalam jabatan Wakil Presiden Indonesia ke 14. Alasannya beraneka ragam seperti beliau menjadi tokoh nasional yang dikarbit oleh elit politik.

Sebagian para ulama yang ilmunya sudah menyentuh kaki langit seperti Gus Baha', Gus Mus,, Ust Samad dan ribuan tokoh agama lainnya di wilayah Nusantara. Mereka yakin terhadap Takdir Ilahi terhadap nasib umat manusia di muka bumi, seperti status Ketua Umum Partai Gerindra Pak Prabowo Subianto yang meraih suara dalam pemilu 2024 sampai angka 58 persen. 

Warga negara yang pegang Rukun Iman terdiri dari 6 perkara, urutan ke enam prihal Takdir Ilahi sebagai perkara iman yang tertinggi. Mereka yakin bahwa Pak Prabowo bersama Mas Gibran akan dilantik sebagai Presiden Indonesia urutan yang ke 8 dan wakil presiden urutan ke 14 pada bulan Oktober 2024 yang akan datang atas dasar Takdir Ilahi tersebut. Afwan Wallahu aklam.

Jumat, 23 Februari 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update