Notification

×

Iklan

Iklan

Kisah Jembatan Ampera di Sungai Musi dan Bendungan Sutami Kali Berantas

| Februari 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-25T23:45:11Z

tegursapanews -  Ketika kita masih belajar di SD Negeri 6 tahun Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel pada 1962-1968. Kita mendengar dari guru di sekolah tentang proyek Jembatan Ampera di ibukota Palembang yang pernah disebut warga Jembatan Soekarno, yang letaknya berada di atas Sungai Musi sepanjang 1.117 km.

Kita baru bisa melihat dan melewati ikon kota Palembang tersebut pertama kali pada 1972, ketika kita Ikut serta dalam acara Porseni PGAN se-Sumsel. Tercatat dalam sejarah pembangunan proyek jembatan Ampera tersebut, nama tokoh nasional, alumni ITB  kelahiran Solo Jawa Tengah pada 1928, Tn Ir. Sutami yang wafat pada tahun 1980.


Kemarin, kita sempat mampir sebentar di destinasi wisata Bendungan Ir Sutami di Karang Kates Pucuk Malang Jawa Timur. Bendungan Sutami tersebut berada di aliran Sungai Berantas yang bersumber dari sebidang kebun di kota Batu Malang. Lokasi sumbernya selebar 2x2 meter pernah kita telusuri dan kita sempat mandi siang disana.

Status sungai Berantas yang sepanjang 320 km mengalir melewati beberapa kabupaten di wilayah Jawa Timur sebelum airnya masuk ke laut Selat Madura. Profil Poyek Bendungan Ir. Sutami Malang adalah warisan pembangunan nasional di awal orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.

Adapun percikan sejarah warisan beberapa orang presiden Indonesia tercatat antara lain, Jembatan Suramadu yang panjangnya 5 km menghubungkan Pulau Jawa ke pulau Madura yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Adapun upacara peletakan batu pertamanya dilakukan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001.

Kemudian catatan tentang warisan presiden Indonesia yang lain, nama Pulau Papua dan acara Imlek budaya etnis Tionghoa dicetuskan dan direstui Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada awal Era Reformasi yang diawali dari status Agama Konghucu dilindungi UU, seperti status agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

Adapun percikan sejarah politik nasional dari warisan Presiden BJ Habibie, yaitu referendum di Provinsi ke 27 Timor Timur bekas wilayah jajahan kolonial Portugis yang berintegrasi ke NKRI pada tahun 1977. Atas dasar referendum pada tahun 1998, lahirlah salah satu negara miskin di dunia yang disebut Timor Leste.

Kemudian salah satu warisan dari Presiden Jokowi yang monumental, yaitu IKN Nusantara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Selain puluhan infrastruktur lainnya, seperti Proyek Jalan Trans Papua dari kota Sorong ke Merauke Papua Selatan dan JTTS (Jalan Tol Trans Sumatra) sepanjang 2.218 km dari pelabuhan Bakauheni Lampung sampai ke kota Banda Aceh. Mabruk wa Mabrur Amien.

Senin, 26 Februari 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update