Notification

×

Iklan

Iklan

Program Unggulan Pasraman Kilat Sambut Hari Raya Nyepi Saka 1946 Tahun 2024

| Februari 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-20T23:31:11Z


tegursapanews -  KOTA BEKASI – Jawa Barat. Panitia Nyepi Banjar Bekasi Tahun 2024 bekerjasama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi menggelar acara Pasraman Kilat di Wantilan Pura Agung Tirta Bhuana Kota Bekasi Jawa Barat.

Kegiatan Pasraman Kilat yang mengambil tema “Belajar Bersama Menguatkan Sradha Dalam Rangka Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946” ini diikuti oleh sekitar 120 orang siswa-siswi SMP Pasraman Tirta Bhuana Bekasi kelas VII – kelas IX. Pasraman kilat berlangsung meriah selama satu hari penuh pada hari Minggu tanggal 18 Februari 2024.



Melalui Ketua Panitia Nyepi Banjar Bekasi saka 1946 (Tahun 2024) yaitu I Wayan Supriaharta menyampaikan bahwa kegiatan pasraman kilat ini bertujuan untuk melatih anak-anak dalam pendidikan karakter.

“Pendidikan karakter yang bersumber pada ajaran agama Hindu dan budaya yang bernafaskan Hindu. Sehingga ke depan harapannya agama dan budaya tetap ajeg di tanah rantau”. Ungkap Supriaharta.


Saat membuka acara Pasraman Kilat, Ketua PHDI Kota Bekasi yaitu Letkol (Purn) I Gusti Made Ruditha menyampaikan agar kegiatan ini menjadi wahana untuk mengembangkan teori yang diperoleh di kelas Pasraman Tirta Bhuana dapat diwujudkan dalam kegiatan nyata dalam lingkungan masyarakat.

Selama satu hari penuh, Pasraman kilat ini mengagendakan para remaja siswa-siswi SMP Pasraman Tirta Bhuana Bekasi untuk membahas Tri Kaya Parisudha, Toleransi Beragama Dalam Pemahaman Catur Asrama, praktik membuat sarana persembahyangan mulai dari canang hingga klakat sudamala, dan praktik kidung serta tari kecak.

Tak hanya menampilkan narasumber internal dari Pasraman Tirta Bhuana Bekasi saja, kegiatan ini juga menghadirkan instruktur profesional ternama, di antaranya adalah Putu Hadiyatmika dan I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya.


Topik “Belajar Bersama Menguatkan Sradha”, yang dibawakan pembicara I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya mengajak para peserta untuk berpraktik mengimplementasikan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari-hari. 

Dewa yang merupakan hipnoterapis professional dan trainer handal pada satu-satunya lembaga pelatihan bidang hypnosis yang terakreditasi di Indonesia yaitu Indonesian Hypnosis Centre (IHC). Dewa mendekatkan siswa remaja dengan pemahaman pola kerja pikiran manusia, baik pikiran sadar (conscius mind) maupun pikiran bawah sadar (sub conscius mind).

Sosok ASN pada Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mengatakan kepada peserta bahwa konsep kearifan lokal masyarakat Bali yang kini dikenal dengan ajaran Tri Kaya Parisudha merupakan pelajaran kehidupan yang universal.

“Dalam konteks saya mengajar dalam pelatihan hypnosis pun ini saya sampaikan juga, bahwa pikiran anda mempengaruhi nasib anda. Pikiran yang baik akan menghadirkan perkataan yang baik, perkataan yang baik akan mendorong tindakan yang baik, tindakan yang baik diulang-ulang secara konsisten akan menjadi kebiasan yang baik, kebiasaan yang baik dan unggul akan membawamu ke dalam nasib baik”. Ujar Dewa.

Berdasarkan penelusuran Redaksi bahwa pembicara I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya tercatat aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. Selain aktif melayani Umat Hindu sebagai salah seorang pengurus pada PHDI Kota Bekasi, Sekretaris Umum Dewan Pengurus Nasional KITA IHC (Indonesian Hypnosis Centre) ini getol ikut andil memasyarakatkan kebermanfaatan keilmuan hypnosis di Indonesia. 

Diketahui redaksi bahwa pelatihan dengan tajuk “Hypnowriting: Mengatasi Mental Block dan Berbagai Hambatan Psikis Dalam Menulis” merupakan program unggulan Indonesian Hypnosis Centre yang diampu trainer Dewa. 

Dalam kesempatan tersebut, Dewa juga menyampaikan kepada peserta bahwa menulis (menghasilkan karya tulis) dapat menjadi salah satu contoh dari praktik Tri Kaya Parisudha. 

Pikiran baik dan kata-kata yang baik ketika diwujudkan dalam bentuk tindakan tulus untuk menulis dapat memberikan kebermanfaatan bagi diri sendiri dan masyarakat ataupun umat. 

Pembicara kedua yaitu Putu Hadiyatmika membawakan judul: Toleransi Beragama dalam Pemahaman Ajaran Catur Asrama Khususnya Brahmacari. Hal penting yang disampaikan oleh Putu bahwa toleransi dan kerukunan harus dirawat oleh generasi muda.

"Kabar baiknya adalah Kota Bekasi merupakan peraih penghargaan sebagai kota toleran terbaik kedua di Indonesia". Imbuh Putu.

Sementara itu, Ketua Pasraman Tirta Bhuana Bekasi yaitu Bapak I Nyoman Suranta mendampingi acara pasraman kilat dari awal hingga menutup acara.

 “Pasraman mendukung penuh untuk menguatkan anak-anak generasi muda Hindu di Bekasi khususnya dapat semakin mengetahui Budaya Hindu melalui kegiatan pasraman kilat ini”. Pungkas Suranta.

Oleh: Idewa Adiyadnya*

*Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi. 

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update