Notification

×

Iklan

Iklan

Status Ikrar Syahadat Bagi Umat Manusia di Muka Bumi

| Februari 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-26T09:58:24Z
tegursapanews -  Kita pernah menerbitkan sebuah buku dalam jumlah sangat terbatas yang berjudul "Profil Islam, Arab dan Cina Di Wilayah Nusantara". Buku tersebut kita kirimkan via jasa pos kilat ke beberapa pimpinan ormas Islam di ibukota Jakarta, termasuk kepada Presiden Tn Jokowi di Istana Bogor Jawa Barat dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di istana wakil presiden.

Dalam buku itu terkandung pembahasan singkat tentang masalah status syahadat.yang menjadi Rukun Islam pada urutan pertama. Sesungguhnya bagi umat Islam di Nusantara rincian syahadat itu jumlahnya sangat banyak selain Syahadain (Allah dan Nabi Muhammad).

Status syahadat adalah ikrar setiap orang di muka bumi terhadap sesuatu, misalnya ikrar terhadap agama, negara, bangsa dan lainnya. Bagi umat Islam di wilayah Nusantara terdapat ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, Proklamasi Kemerdekaan NKRI pada Jumat, 17 Agustus 1945.

Dalam Fakta sosial di tengah masyarakat selama ini ditemukan sejumlah orang yang hidup di Bumi Pertiwi yang tidak atau belum mengakui status Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, seperti warga Asli Papua yang tergabung dalam Gerakan sparadis Organisasi Papua Merdeka (OPM).di tengah hutan belantara Bumi Cendrawasih.

Atas dasar berbagai macam fakta sosial di wilayah Nusantara, kita tidak heran jika ada warga negara Indonesia yang tidak mengakui (bersyahadat) terhadap eksistensi Presiden Jokowi sebagai kepala negara. Padahal dalam kajian ilmu akidah Islam yang terdiri dari 6 macam perkara. Bahwa status keimanan yang tertinggi bagi umat Islam adalah percaya terhadap perkara Takdir Ilahi, seperti pada Status Presiden Tn Jokowi urutan yang ke 7.

Alkisah kita pernah beberapa hari keluyuran di wilayah Benua Asia yang disebut Timur Jauh. Kita pernah bertemu dan ngobrol dengan warga negara RRT di Beijing dan warga negara Korea Selatan di Seoul yang berstatus sebagai umat manusia yang berfaham atheis dan agnostik yaitu umat yang kufur. Mereka itu tidak percaya sama sekali terhadap semua agama yang mengajarkan tentang Eksistensi Tuhan yang Maha Segalanya.

Dalam masalah yang terkait ikrar dan syahadat tersebut. Kita tidak pernah heran dan kaget, jika ada warga negara Indonesia yang belum atau tidak percaya terhadap kebenaran hasil quick count beberapa lembaga survei nasional atas pemilu 2024, yang melaporkan Paslon Nomor 02 meraih suara lebih dari 55 persen pada saat pemilu hari Rabu, 14 Februari 2024.

Termasuk hukum sosial politik, bagi fihak yang kalah dalam pemilu. Mereka menggugat hasil rekapitulasi suara dari KPU ke Bawaslu dan MK, bahkan telah melakukan gertak sambal akan menggunakan aksi Hak Istimewa anggota DPR RI, yaitu mengusulkan Hak Angket. 

Dalam hal ini, terhadap status Tuhan (Allah SWT) saja yang telah menciptakan makhluk di alam semesta raya. Selama ini terdapat umat manusia di muka bumi yang kufur atau tidak pernah beriman sama sekali, seperti kisah Raja Firaun dalam kitab suci al-Quran di Kerajaan Mesir Kuno 5000 tahun yang lalu. 

Kita pernah terpikirkan tentang pribadi sendiri dengan secuil pertanyaan yang sangat dalam. Apakah kita yang mengaku diri sebagai muslim mendapat pengakuan dari Nabi Muhammad SAW sebagai umatnya di akhir zaman. Padahal setiap kali ibadah salat, kita membaca kalimat syahadat dan salawat nabi. Afwan Wallahu aklam

Senin, 25 Februari 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update