Notification

×

Iklan

Iklan

Status Konstitusi Negara dan Petisi Etika Politik dari Kampus

| Februari 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-04T10:26:03Z
tegursapanews -  Alkisah pada Sabtu malam, 18 November 2023 yang lalu, kita bertamu ke rumah sahabat karib di Surabaya, kita bertemu dan ngobrol dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim Ketua Umum Pergunu yang termasuk anggota Timses Nasional Paslon Prabowo Gibran dan Prof Dr Abdul Halim mantan Dekan FDK UINSA Surabaya. Pada saat itu, kita ngobrol ringan tentang masalah seputar pemilu dan pilpres selayang pandang.

Kemarin karib kerabat kita yang berstatus ketua adat dan budaya di Desa Gedung Agung Merapi Timur Lahat Sumsel yang bernama Tn Burgani Belandang bertanya via WA tentang pilihan kita terhadap Paslon Capres Cawapres. Ketika kita jawab, hasil survei para pengamat politik nasional melaporkan di media online, bahwa 62 persen responden Jawa Timur pilih Paslon Nomor 2. Beliau lalu komentar, bahwa pilihan beliau berarti kalah dalam pilpres.

Kemudian karib kerabat kita di Bandung Tn Chairil Anwar sangat sering menyampaikan info via WA berupa foto dan video tentang beragam hal ihwal. Salah satu diantaranya tentang berita Para Guru Besar di kampus UGM, UII, UI dan UNPAD yang melakukan Petisi kepada Presiden Jokowi tentang masalah etika politik nasional yang terabaikan.

Dalam hal tersebut kita sampaikan komentar singkat. Bahwa beberapa orang capres dan cawapres termasuk warga KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada). Jadi hal yang wajar saja, jika mereka melakukan orasi politik termasuk mantan Menko Polhukam adalah guru besar di kampus UII Yogyakarta. Sedangkan Guru Besar di Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah Group dari Tn Amin Rais pendiri Partai Umat dan Tn Din Syamsuddin group pendukung Paslon AMIN (Anis Muhaimin).

Selain itu, kita sering silaturahim via WA ke karib kerabat Tn Effendi Aman di Palembang dan Tn Harun Muhammad di Lubuklinggau. Mereka ini berharap Paslon Capres Cawapres yang menang pemilu adalah tokoh nasional yang bersih dari kasus korupsi. Mereka tidak pernah dipanggil KPK ke kantor Merah Putih sebagai saksi koruptor. Dalam hal ini, kita lalu komentar, jika pilihan Ratu menang lagi dalam pilpres. Apakah Ratu tidak akan egois dan semakin sombong di Bumi Pertiwi ?

Komentar yang lain kita pernah sampaikan kepada karib kerabat, bahwa semua hal yang sudah terjadi di muka bumi adalah Takdir Ilahi, seperti puluhan ribu warga Palestina di Gaza yang wafat akibat serangan tentara Zionis Israel. Bagi semua umat Islam yang beriman, hukumnya wajib yakin terhadap takdir yang ditetapkan Tuhan di atas langit.

Muncul sebuah pertanyaan dari netizen.
Apakah puluhan profesor yang orasi dalam petisi tersebut kurang faham, bahwa status Tn Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Tn Prabowo Subianto pada pemilu 2024 termasuk dalam lingkaran Takdir Ilahi. Hal tersebut tidak melanggar konstitusi menurut pakar hukum tata negara yang juga berstatus sebagai Maha Guru (Profesor) di kampus besar di wilayah Nusantara, seperti Tn Yusril Ihza Mahendra. Barokallah Maqbulan Amien

Ahad, 04 Februari 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim


Di edit di Ponpes Al-Haromain Pujon Malang, Ahad, 4 - Februari - 2024

Abdul. Chalim,  CEO tegursapanews.com, Sponsorship UIPM

U I P M

E C O S O C
×
Berita Terbaru Update