tegursapanews - Alkisah pada waktu kita masih kecil bersama teteman sebaya belajar ngaji pada 1960an kepada Katib Ust Madani alumni Pontren Citangkil Banten di dusun Simpang Agung Merapi Lahat Sumsel. Pada saat itu kita diajari tentang urutan rukun iman yang enam yaitu Wajib percaya terhadap eksistensi 1. Allah SWT, 2. Para Malaikat, 3. 25 Nabi dan Rasul, 4. Kitab Suci al-Quran, 5. Saat datangnya hari Kiamat dan 6. Takdir Tuhan.
Setelah kita kuliah di kampus IAIN (UIN) Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1975-1982, kita mendengar kajian di ruang kuliah dari dosen bidang studi Ilmu Tauhid, bahwa Rukun Iman ada 5 macam, tanpa Takdir. Kenapa demikian ? Pilar keenam masalah Takdir diperdebatkan para cendekiawan Islam sepanjang zaman.
Alkisah ketika kita sedang keluyuran di Korea Selatan pada tahun 2017. Kta mendapatkan informasi dari guide tour, bahwa mayoritas warga Korea Selatan berstatus sebagai Atheis dan Agnostik. Pada saat itu muncul sebuah pertanyaan di dalam hati tentang masalah status takdir Tuhan dari langit.
Pertanyaan yang muncul yaitu andaikan dulu Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin sebagai cucu ulama besar Syeikh Nawawi al-Bantani ditakdirkan Tuhan lahir dari keluarga yang berfaham atheis atau agnostik di kota Seoul. Apakah beliau bisa menjadi Rois Am PBNU dan Ketua Umum MUI (Majlis Ulama Indonesia) ?
Dalam kajian Ilmu Tauhid yang disebut dengan Akidah Islam berdasarkan pada hadis sahih Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Global. Ketika manusia masih dalam kandungan ibunya, sudah tertulis tentang takdir batasan usia, rizki, jodoh dan masalah lainnya.
Jika demikian halnya, ketika Presiden Soekarno memproklamasikan Indonesia Merdeka pada Jumat, 17 Agustus 1945. Dalam masalah ini terkandung pesan, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa yang bertahta di atas Arasy sudah menetapkan Indonesia akan merdeka dari jajahan kolonial Belanda sejak tahun 1900, ketika Tn Soekarno masih di dalam rahim ibunya di Kota Pahlawan Surabaya Jawa Timur.
Demikian pula sederet takdir Ilahi tentang status 7 orang Presiden Indonesia setelah Tn Soekarno yang dilanjutkan Tn Soeharto, Tn BJ Habibie, Tn Abdurrahman Wahid, Pn Megawati Soekarnoputri, Tn Susilo Bambang Yudhoyono dan Tn Joko Widodo, termasuk deretan nama presiden yang ke-delapan dan seterusnya.
Pada saat ini, para pengamat politik nasional sedang memprediksi siapa diantara tiga orang tokoh nasional yang sudah ditakdirkan Tuhan di lauhul mahfudz sejak dia dalam kandungan ibunya yang akan menjabat kepala negara ? Berdasarkan pada hasil polling lembaga survei nasional terakhir, bahwa Paslon Capres dan Cawapres Tn Prabowo Subianto dan Tn Gibran Rakabuming Raka sudah melewati angka 50 persen, lebih unggul dari 2 paslon lainnya.
Jika hasil survei tersebut mengandung nilai kebenaran setelah pemungutan suara pada Rabu, 14 Februari 2024 besok dengan sekali putaran pilpres. Dalam hal ini atas dasar pada rukun iman yang ke-enam dalam Islam tentang eksistensi Takdir Ilahi, bahwa sejak dari tahun 1951, status Tn Prabowo Subianto sudah tertulis dalam takdir Tuhan sebagai Presiden Indonesia urutan yang ke-delapan. Pada saat ini kita semua wait and see. Wallahu aklam.
Senin, 12 Februari 24
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Di Edit di Dalem Kyai Mas Ubaidah Tambak Sumur Waru Sidoarjo, Senen - 12 - Februari - 2024
Abdul Chalim, Editor, CEO tegursapanews.com, Sponsorship Universal Institute Of Professional Management (UIPM)