Notification

×

Iklan

Iklan

Tafsiran Profil Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat di Nusawi

| Februari 09, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-09T08:55:46Z
tegursapanews -  Dalam legenda yang populer di Bumi Sriwijaya tentang dua tokoh masyarakat yang dijuluki Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat. Bupati Tn Cik Ujang Sungkai di akhir masa baktinya baru saja meresmikan Ikon Kota Lahat Patung Si Pahit Lidah persis di tengah Simpang Empat Jalan Mayor Ruslan depan kantor BRI Lahat Sumsel.

Dalam legenda profil kedua tokoh tersebut yang disajikan Pujangga dalam cerita rakyat sejak munculnya kerajaan Sriwijaya. Kita menafsirkan istilah tersebut, Status Si Lidah Pahit adalah Profil Umara dan status Si Mata Empat adalah Profil Ulama. Tafsiran istilah tersebut terekam dalam buku setebal 808 halaman yang berjudul "Profil Marga Gedung Agung Merapi Lahat Miniatur Kesultanan Palembang".

Eksistensi Pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali di Wilayah Nusantara (Nusawi) oleh KPU sebagai indikasi negara demokrasi adalah upaya negara dan masyarakat untuk melahirkan tetokoh nasional yang disebut Si Pahit Lidah, anggota legislatif dan eksekutif.

Kemarin pada Kamis yang bertepatan dengan hari libur nasional peringatan Isra Mikraj. Kita ikut acara Jalan Sehat di Perum Manggalarang yang disponsori anak muda Tn Jadid Taqwa calon legislatif Nomor Dua PAN (Partai Amanat Nasional). Status PAN yang dipimpin Tn Zulkifli Hasan termasuk dalam koalisi Indonesia Maju.

Pekan yang lalu, Bupati Sidoarjo Tn Ahmad Muhdhor Ali (Gus Muhdhor) melakukan orasi kampanye Paslon Capres Cawapres No 2 Tn Prabowo Subianto dan Tn Gibran Rakabuming Raka di area Pontren Progresif Bumi Shalawat. Gus Muhdhor yang lahir pada 1991, dalam usia 30 tahun sudah berstatus sebagai tokoh Si Pahit Lidah di kabupaten Sidoarjo. Beliau adalah kader PKB putra tokoh Si Mata Empat, ulama NU kharismatik KH Agoes Ali Masyhuri.

Dalam acara perayaan hari jadi kota Sidoarjo ke 165 pada Rabu malam, 07 Februari 24 kemarin. Si Pahit Lidah di kota Sidoarjo Gus Muhdhor mengundang Si Mata Empat Blitar Gus Iqdam sebagai pengasuh Majlis Taklim Sabilul Taubah Blitar yang masih berusia 30 tahun. Kita menyaksikan siaran langsung di media online dihadiri ribuan warga Sidoarjo dan warga dari berbagai kota di Jawa Timur.

Dalam hal ini, kita melihat sebuah pergeseran yang fundamental tentang pola pikiran warga negara Indonesia dan umat Islam. Tetokoh Masyarakat yang disebut Umara dan Ulama sudah muncul dari kalangan anak muda yang masih berusia di bawah 40 tahun, seperti Tn Gibran Wali kota Solo, Gus Muhdhor Bupati Sidoarjo, termasuk Gus Iqdam di Blitar Jawa Timur yang sudan dikagumi jutaan umat Islam.

Hal tersebut mengingatkan kita semua pada abad ini, bahwa seabad yang silam sudah muncul tetokoh nasional yang masih berusia di bawah 40 tahun, seperti Profil Tn Soekarno, Tn Muhammad Natsir, Tn Hamka, Tn Ahmad Wahid Hasyim dan sederet nama tokoh lainnya yang berstatus sebagai Pahlawan Nasional.

Kemudian di beranda Ini, muncul sederet pertanyaan dari netizen tentang munculnya orasi Petisi dari civitas akademica di beberapa kampus di Nusawi. Salah satu pertanyaan warga. Apakah para profesor tersebut yang disebut Agamis dan Pancasilais, mereka itu kurang memahami kalimat Rukun Iman yang ke-enam tentang percaya terhadap Takdir Ilahi ketetapan Tuhan dari Langit ?. Wallahu aklam 

Jumat, 09 Februari 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim

Masjid Al - Hidayah, Jalan Ikan Cakalang No. 41 Waru - Sidoarjo, Jumat, 9 Februari - 2024

Abdul Chalim, Editor, CEO Universal Institute Of Professional management (UIPM) 

U I P M

E C O S O C



×
Berita Terbaru Update