tegursapanews - Pagi tadi kita sengaja pingin ngobrol tentang masalah pemilu dengan sahabat karib kita di Toko Bulan Bintang Kapasan Sidoarjo Jawa Timur Tn Sulchan Chairi yang sejak awal beliau akan pilih Calon Presiden Tn Anies Baswedan berpasangan dengan Tn Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB.
Demikian pula tadi malam kita tukar pikiran via WA dengan karib kerabat di Plaju Palembang Tn Asyarkowi yang juga pilih Paslon Nomor 01, yang dulu pernah sangat sirius pilih Capres Tn Prabowo Subianto pada pemilu 2014 dan 2019. Kita tukar informasi dalam suasana yang penuh kekeluargaan tentang masalah Takdir Ilahi dan masalah keadilan di muka bumi.
Awalnya kita sampaikan, bahwa Rukun Iman yang dirumuskan para ulama ada 6 perkara yang urutan ke-enam percaya terhadap takdir Ilahi. Kalau ada warga dari umat Islam yang tidak percaya terhadap takdir Tuhan terhadap Tn Prabowo Subianto sebagai Presiden RI urutan yang ke-delapan. Hal itu berarti rukun Iman mereka hanya lima tanpa Percaya Takdir.
Kalau Tuhan Yang Maha Segalanya di atas Arasy menakdirkan Tn Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden masa bakti 2024-2029, karena beliau menjadi pasangan Calon Presiden Tn Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra atas restu dan doa dari ayah kandungnya sendiri Presiden Jokowi.
Hal itu adalah sebuah bentuk keadilan Tuhan Yang Maha Adil terhadap hambanya. Selama ini kita tidak tahu hitungannya berapa miliar modal uang yang sudah disadakahkan Tn Prabowo Subianto. Terhitung sejak beliau mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008 sebagai kendaraan politik meraih kursi RI 01.
Dalam catatan KPU pada pemilu pilpres tahun 2019, beliau sudah berhasil meraih suara 45 persen yang termasuk di dalamnya suara dari karib kerabat kita di Bumi Sriwijaya yang jumlahnya ratusan orang. Angka tersebut adalah modal suara yang sudah dimilikinya dalam dua kali pemilu pilpres pada tahun 2014 dan 2019. Hal itu belum dimiliki oleh Capres Tn Anies Rasyid Baswedan dan capres Tn Ganjar Pranowo sebelumnya.
Kemudian dalam pemilu pilpres 2024, modal angka tersebut ditambah suara dari kalangan Anak Muda sebagai kelompok pemula dalam pemilu sebanyak belasan persen. Sehingga terkumpul dengan jumlah sebanyak 58, 51 persen versi quick count lembaga survei nasional. Laporan angka quick count tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil real count KPU yang sudah mencapai 70 persen dari 823.220 TPS yaitu angka 58, 31 persen.
Atas dasar laporan hasil pemilu tersebut, kalau saja terjadi kasus kesalahan input data dari petugas KPU yang dinilai sebagian warga negara dengan istilah kecurangan dalam proses hitungan suara hasil pemilu. Jumlah angkanya yang salah input dalam rekapitulasi data tersebut, jumlahnya tidak terlalu banyak sampai jutaan suara.
Kemudian muncul sebuah pertanyaan iseng dari netizen di wilayah Nusantara. Setelah Tn Gibran Rakabuming Raka berstatus sebagai Wakil Presiden RI yang ke 14.
Apakah KTA beliau dari PDI-P yang pernah dikembalikan menjelang pemilu akan diambil lagi oleh Tn Gibran sebagai kader PDI-P ?
Kemudian, apakah Ketua Umum PDI-P Pn Megawati Soekarnoputri masih tetap akan mengakui status beliau sebagai kader PDI-P seperti sebelum pemilu ?
Jawabannya Wallahu aklam.
Senin, 19 Februari 24
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim