tegursapanews - Dengan bekal ilmu dari pengajar baca tulis beliau, Imam Syafii muda pun mulai berani bergabung dengan halaqah para Ulama.
Beliau ingin mendalami ilmu-ilmu lain. Meskipun beriring dengan kefakiran yang membuat sang Imam sering sekali harus menulis di tulang-tulang yang ditemukan tulang unta, domba, dan lain-lain sebagai pengganti kertas.
Beliau tetap memiliki tekad kuat menuntut ilmu. Pernah suatu kali seorang sahabat mengajak Imam Syafii bekerja dan meninggalkan usaha menuntut ilmu.
Namun, azam sang imam berhasil membuat beliau kukuh, tidak akan meninggalkan keilmuan sampai akhir hayat menjemput.
Alhasil, pada usia sepuluh tahun, sang Imam mudah telah berhasil menghafal Al-Muwatta Imam Malik sebelum belajar langsung kepada penulisnya berkat tuntunan seorang ahli Hadits dan fatwa yang bernama Sufyan bin Uyainah.
Bersambung.....
Twin Towers B Lantai 6 Ruang Sekretaris Prodi Islamic Studies Uinsa A Yani Surabaya, Senen - 25 - Maret - 2024
For further information call me: 0818 536 867