tegursapanews - Pada tahun 1296, area ini mengalami perombakan. Salah satu berkah dari perombakan kali ini, dalam sebuah versi, adalah di bangunnya menara yang menjulang tinggi yang terletak di ruwaq, sisi luar sebelah barat madjid.
Menara masjid Ahmad bin Tulun yang mengerucut dengan tangga memutari menara (Spiral), dalam klaim sejarawan, membuktikan pengaruh kuat seni arsitektur Samarra.
Sebab menara dengan model itu, hanya terdapat di masjid Jami' Samarra. Pada tahun berikutnya, beberapa perbaikan terus berlanjut hingga tahun 2004, yang dilakukan oleh The Egyptian Supreme Council of Antiquities.
Masjid Jami Ibnu Tulun, yang berada tepat di pusat kawasan al-Qatha'i, berbentuk segi empat dengan halaman terbuka yang sangat luas tepat di tengah.
Di bagian halaman, terdapat bangunan berkubah yang menjadi tempat wudhu sekaligus penyedia air minum publik (Sabil).
Tiang masjid ini ketinggiannya mencapai 92 meter, memiliki luas sekitar 8.487 meter persegi, dengan dikelilingi oleh ruwaq-ruwaq di keempat sisinya.
Diantara tembok masjid dengan pagar di sekelilingnya terdapat tiga ruwaq luar yang bersama az-Ziyadat. Alasan pembangunan az-Ziyadat adalah untuk mengantisipasi membludaknya jamaah.
Bersambung....
Kedinding Lor, Surabaya, Sabtu - 2 - Maret - 2024
For further information call: 0818 536 867