tegursapanews - Sebagai seorang Ulama, tentu Imam Syafii tidak akan menyia-nyiakan amanah yang berada di pundak beliau.
Kehebatan sang Imam lalu menjadi buah bibir penduduk Yaman sehingga nama Imam Syafii tersebar di mana-mana.
Bahkan, ketika ada penduduk Yaman yang menunaikan ibadah Haji, mereka menyebut nama dan memuji-muji beliau kepada orang-orang yang mereka temui.
Larut dalam pekerjaan ternyata tidak baik bagi seorang alim seperti Imam Syafii. Beberapa orang guru sang Imam pun menasehati beliau untuk meninggalkan pekerjaan tersebut dan lebih berkonsentrasi mengajarkan ilmu kepada para penuntut ilmu dan kaum Muslimin.
Suatu hari, salah seorang guru sang Imam yang bernama Sufyan bin Uyainah berkata kepada beliau, "Aku telah mendengarkan kata-kata pujian yang tersebar luas tentang dirimu dan aku memuji profesionalitasmu dalam bekerja demi Alloh Swt. Janganlah kembali pada pekerjaan itu."
Nasihat ini memenuhi pikiran sang Imam. Pada saat yang sama, muncullah fitnah kepada beliau, seolah hadir pada saat yang tepat.
Fitnah keji tersebut sebenarnya dimunculkan oleh Gubernur Yaman sendiri. Memang pada dasarnya Hammad Al-Barbary adalah orang yang suka bertindak zalim.
Pada tahun 184 H, Ia menyatakan bahwa Imam Syafii ingin melakukan pemberontakan. Beliau kemudian meninggalkan di kantor Qadhi dan negara Yaman, lalu beralih ke Irak untuk melanjutkan perjalanan menuntut ilmu.
Bersambung.....
Centra Dakwah Al-Haromain Ketintang Surabaya, Ahad - 31 - Maret - 2024
For further information call me: 0818 536 867