tegursapanews - Perang antara Umat Kristen Eropa dan Umat Islam Asia selama hampir dua abad (1096-1291) di kenal dengan nama perang salub. Perang itu sebagai reaksi umat Kristen terhadap umat islam.
Sejak tahun 632, sejumlah kota penting dan tempat suci umat Kristen di kuasai umat Islam. Akibatnya, umat Islam merasa terganggu ketika hendak berziarah ke kota suci Yerusalem.
Umat Kristen tentu saja ingin merebut kembali kota itu. Perang itu di sebut perang Salib karena pasukan Kristen menggunakan tanda Salib sebagai simbol pemersatu dan untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang suci.
Faktor utama penyebab terjadinya perang Salib adalah agama, politik, sosial, dan ekonomi. Dari sisi agama, perang Salib di sebabkan perasaan tidak bebas oleh kaum Kristen untuk berziarah ke Yerusalem.
Sejak Dinasti Seljuk merebut baitul Maqdis dari tangan Dinasti Fatimiyah pada tahun 1070, pihak Kristen merasa tidak bebas lagi menunaikan ibadah ke sana.
Pasalnya, para penguasa Seljuk menetapkan sejumlah peraturan yang dianggap mempersulit mereka yang hendak melaksanakan ibadah ke baitul Maqdis.
Bahkan mereka yang pulang berziarah sering mengeluh karena mendapatkan perlakuan buruk oleh dari orang-orang Seljuk yang fanatik.
Umat Kristen merasa perlakuan para penguasa Dinasti Seljuk sangat berbeda dengan para penguasa Islam lainnya yang pernah menguasai kawasan itu sebelumnya.
Bersambung.....
Foto: Gramedia
Kedinding Lor Surabaya, Jumat - 15 - Maret -
2024
For further information call: 0818 536 867