tegursapanews - Dari sisi politik, perang Salib di picu oleh kekalahan Bizantium di Manzikart pada tahun 1071 dan jatuhnya asia Kecil kepada Seljuk.
Hal ini mendorong Kaisai Alexius I Comnenus, penguasa Konstantinopel, untuk meminta bantuan kepada Paus Urbanus dalam usahanya mengembalikan kekuasaannya di daerah-daerah pendudukan Dinasti Seljuk.
Di lain pihak, kekuatan Islam pada waktu itu, sedang melemah sehingga orang-orang Kristen Eropa berani untuk ikut mengambil bagian dalam perang Salib.
Ketika itu Dinasti Seljuk di Asia kecil sedang mengalami perpecahan, Dinasti Fatimiyah di Mesir dalam keadaan lumpuh, sementara kekuasaan Islam di Spanyol semakin goyah.
Situasi semakin bertambah parah karena adanya pertentangan segitiga antara Khalifah Fatimiyah di Mesir, Khalifah Abbasiyah di Baghdad, dan Amir Umayyah di Cordoba.
Dari sisi sosial ekonomi, perang Salib di picu oleh pedagang-pedagang besar yang berada di pantai Timur Laut Tengah, terutama yang berada di venezia, Genoa, dan Pisa.
Mereka berambisi menguasai sejumlah kota-kota dagang di sepanjang pantai timur dan selatan Laut Tengah untuk memperluas jaringan dagang mereka.
Untuk itu mereka rela menanggung sebagian dana perang Salib dengan maksud menjadikan kawasan itu sebagai pusat perdagangan mereka apabila pihak Kristen Eropa memperoleh kemenangan.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Sabtu - 16 - Maret - 2024
For further information call: 0818 536 867