tegursapanews - Sementara itu, sang adik, Muhammad, pernah menjadi Qadhi di Qansarain dan Al-Awashim. Ia meninggal pada bulan Sya'ban tahun 231 H.
Sayangnya, ia sama sekali tidak meninggalkan keturunan. Anak perempuan satu-satunya sang Imam pun akhirnya dinikahi oleh Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin al-Abbas bin Ustman bin Syafii, putra sang paman.
Allah Swt, mengaruniai bahtera rumah tangga mereka dengan seorang anak laki-laki bernama Ahmad bin Muhammad bin Abdullah.
Kelak sang anak memiliki cucu yang menjadi Imam Besar dan ahli fiqih. Sebagaimana diriwayatkan Imam An-Nawawy, "Ia adalah seorang Imam yang cerdas.
Sesungguhnya,Tidak ada seorangpun keluarga Asy-Syafii yang semisal dengannya.
Ia mendapatkan berkah Imam Syafii.
Bersambung.....
Masjid Ar-Rabithah Tambak wedi lebar, Surabaya, Jumat -22 - Maret - 2024
For further information call: 0818 536 867