Notification

×

Iklan

Iklan

Rumusan Petani Teori Bunuh Rumput Dengan Rumput yang Berbeda

| Maret 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-01T15:28:34Z
tegursapanews -  Alkisah pengalaman kita membunuh rumput dengan rumput, terhitung mulai awal Januari 2023 sampai awal Maret 2024 di kompleks Puspa Garden Kedung Bendo Candi Sidoarjo Jawa Timur.

Selama 15 bulan hampir tiap hari kita bergumul dengan beragam jenis tanaman produktif di area halaman tanah kosong satu unit rumah Type 36 yang berdiri di atas lahan 136 meter (9 x 15). Kita tanam pohon Kelengkeng, Mangga, Sawo, Jambu,  Jeruk, Salam, Pace dan pohon lainnya termasuk tanaman Singkong, Ubi jalar, Lombok, Terong, selain Serai, Laos, dan Kunyit.

Pada waktu kita masih kecil dalam status anak petani tradisional di dusun Simpang Agung Merapi Timur Lahat Sumsel. Kita aktif bantu orang tua bekerja di ladang, kebun dan sawah di tengah hutan belukar. Kita masih ingat teori yang dicetuskan para petani di kampung. Kalau mau membunuh api besar dengan api juga, demikian pula jika membunuh rumput dengan sesama rumput yang berbeda jenisnya.

Dalam teori komunikasi di ranah publik ada ungkapan yang menjadi rumus di media massa dan media online. Bikin foto, video, cerita dengan narasi yang bagus dan menarik hati anggota masyarakat yang isinya kebohongan (hoax dan fitnah). Sampaikan berulang kali setiap saat melalui media komunikasi dan informasi tanpa mengenal rasa bosan. Pada saatnya orang akan percaya bahwa yang Hoax tersebut adalah Haqq.

Dalam fakta sosial teori tersebut benar karena dirumuskan dari hasil kajian terhadap aktivitas kehidupan masyarakat di muka bumi selama bertahun tahun. Salah satu contoh dalam arena kehidupan sosial politik, misalnya info tentang status Presiden Jokowi yang difitnah oleh lawan politiknya sebagai kader Komunis oleh Ketua DPD RI Tn La Nyala Mattalitti pada pemilu 2014 dan sebelumnya. Jutaan orang yang ikut hanyut dalam arus fitnah tersebut.

Dalam kajian tentang informasi tokoh agama seperti status Tuhan Jesus Kristus yang rela wafat di tiang salib untuk menebus dosa umat manusia di muka bumi. Kita pernah membaca dalam jurnal internasional, bahwa pada saat ini dilaporkan lebih dari 2 miliar orang di dunia yang berstatus sebagai umat Kristiani.

Hal tersebut dinilai para ilmuwan sebagai fitnah sepanjang masa yang disampaikan oleh para mualaf yang sempat mengkaji informasi isi kandungan kitab suci al-Quran tentang profil Nabi Isa al-Masih bin Maryam sebagai rasul nasional khusus buat Bani Israil.

Dalam hal ini pada kesimpulan dari cerita yang kontradiktif tersebut, bahwa status Tuhan Jesus Kristus yang terkandung dalam kitab Bible (Alkitab) bukan Profil Nabi Isa al-Masih bin Maryam yang lahir di Betlehem Palestina tanpa ayah kandung.

Dalam kajian dan keyakinan umat Islam terhadap eksistensi kitab suci al-Quran dalam bahasa Arab yang merupakan serentetan wahyu dari langit yang disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang berstatus sebagai rasul global. Informasi al-Quran adalah untuk meluruskan sejarah nabi yang sudah melenceng yang ditulis warga Yahudi tentang eksistensi Nabi Isa al-Masih. Wallahu aklam

Jumat, 01 Maret 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Edito: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update