Notification

×

Iklan

Iklan

Semoga Tiga Orang Presiden Indonesia Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

| Maret 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-01T21:12:51Z
tegursapanews -  Seuntai doa yang sering diucapkan umat Islam di wilayah Nusantara, ketika mendengar kabar tentang karib kerabat dan sahabat karib yang wafat yaitu "Semoga Husnul Khatimah". Hal tersebut mungkin dilandasi hadis nabi yang berwasiat kepada umat "Supaya hidup mulia dan ketika mati dalam status pahlawan".

Istilah Pahlawan berasal dari kosa kata Pahala yang berakhiran Wan. Ketika kita menggunakan istilah Dosawan yang berasal dari kosa kata Dosa dalam opini di media online. Kita dapat koreksi dari budayawan Gedung Agung di kota Lubuklinggau Tn Harun Muhammad, bahwa sebutan terhadap orang yang banyak maksiat kurang tepat disebut dengan istilah Dosawan.

Alkisah ketika Presiden Soeharto wafat di RSP Pertamina Jakarta pada 2008, kita persis baru turun dari kereta api di stasiun Tugu Yogya dari Surabaya. Pada malam itu, kita sempat ikut acara tahlilan di Desa Kemusuk Sleman seusai waktu Salat Magrib. Besoknya kita berangkat ke kota Solo naik bis dari Yogyakarta untuk ikut acara pemakaman beliau di Astana Giribangun Karang Anyar Jawa Tengah.

Presiden Soeharto (1921-2008).yang berkuasa selama 32 tahun di masa pemerintahan Orde Baru (1966-1998) dikenal dengan program kerja Pelita ke Pelita selama 25 tahun. Dengan itu beliau dijuluki warga dengan istilah Bapak Pembangunan Nasional. Kisahnya beliau berkuasa diawali dari SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas Maret) pada tahun 1966 dan diakhiri dengan SUPERDURI (Surat Pernyataan Undur Diri) pada tahun 1998.

Pada saat beliau lengser keprabon pada 1998 yang berstatus sebagai Wakil Presiden RI Tn BJ Habibie 1936-2019) yang lahir di Parepare Sulawesi Selatan. Kemudian beliau ditetapkan dalam SU MPR RI yang dipimpin Tn Harmoko naik menjadi Presiden RI yang ke 3. Beliau dikenal sebagai ahli teknologi dirgantara yang dijuluki warga dengan Bapak Teknokrat.

Kemudian setelah 2 tahun masa bakti Presiden BJ Habibie (1998-1999). Dalam SU MPR RI yang dipimpin Tn Amin Rais dipilih presiden yang ke 4, yaitu KH Abdurrahman Wahid yang dipanggil Gus Dur (1940-2009), tokoh nasional yang disebut warga Bapak Pluralisme.

Ketiga orang tersebut tercatat dalam sejarah politik nasional, bahwa mereka sangat berjasa (pahlawan) dalam program pembangunan nasional mengisi kemerdekaan Indonesia sesuai dengan keahlian mereka memasing dan masa baktinya.

Dalam hal ini sesuatu yang sangat wajar, bahkan semestinya bagi Presiden Jokowi yang dijuluki Bapak Infrastruktur mengusulkan kepada penerusnya untuk menetapkan ketiga mantan presiden tersebut sebagai Pahlawan Nasional, seperti status Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Proklamasi.

Kita sebagai warga negara Indonesia yang telah menikmati hasil jerih payah mereka di Bumi Pertiwi. Kita pasti setuju dan mendukung penuh, jika pada saat kita mengenang jasa para pahlawan di bulan November. Pada saat itu Presiden Prabowo Subianto menetapkan nama presiden di bawah ini:;
1. Tn Soeharto Pahlawan Pembangunan
2. Tn BJ Habibie Pahlawan Teknokratis 
3. Tn Abdurrahman Wahid Pahlawan Pluralis

Barokallah maqbulan amien.

Sabtu, 02 Maret 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update