tegursapanews - Pada hari ini kita nonton video lagu daerah di wilayah kesultanan Palembang yang disebut dengan istilah Tembang Batanghari Sembilan. Bagi kita yang sangat menarik perhatian dalam video yang berjudul Dusun Puyang tersebut, syutingnya tawaf (keliling) di Desa Pajungkung, nama yang sering kita sebut dengan Dusun Simpang Agung Merapi Timur Lahat Sumsel.
Dalam waktu yang bersamaan, kita dapat video singkat via WAG Jurai Rubbayuni tentang karib kerabat di kampung halaman yang sedang asyik panen buah Duku di kebun belakang rumah warisan leluhur. Atas video tersebut, sekaligus kita ingat sederet kenangan indah di tempat kelahiran pada abad yang silam, seperti pangkalan mandi di Sungai Gegas.
Alkisah pekan lalu, kita beli Duku Palembang dengan harga Rp 30.000,-/ kg pada pedagang Madura di pinggir jalan Gading Fajar Sidoarjo Jawa Timur. Konon harga Duku di kebunnya di kampung leluhur pada musim panen saat ini dijual dengan nilai Rp 2.000,- / kg. Dalam hal ini, Sungguh karunia Tuhan yang luar biasa terhadap cucung Puyang Marge pada saat kita sedang berpuasa di bulan Ramadan.
Kemudian kisah lain yang sangat tragis di mancanegara yang justru menyayat hati semua orang di muka bumi. Kita dengarkan laporan jurnalis tv di Jalur Gaza Palestina pada saat ini. Umat Islam disana sangat menderita, ribuan warga Palestina tinggal di tenda pengungsian yang dapat jatah makan sekali setiap hari.
Kita dengar laporan sore tadi, sekitar 17.000 anak anak Palestina di Jalur Gaza berstatus sebagai Yatim, karena orang tua mereka sudah wafat terkena serangan bom tentara Zionis Israel yang tanpa perikemanusiaan. Mereka itu tidak punya rumah lagi sebagai tempat tinggal yang laik, karena sudah hancur berantakan.
Dalam hal ini, muncul seribu pertanyaan di dalam hati ribuan netizen yang sulit dicari jawabannya, antara lain :
1. Kapan perang antara Palestina dan Israel akan berakhir. Kita berharap mereka itu hidup berdampingan secara damai dalam dua negara berdaulat yang merdeka ?
2. Apakah tindakan bejat tentara Zionis Israel selama ini sudah berjasa mengantarkan umat Islam di Palestina sebagai para syuhada ?
3. Dari mana sumber dana Palestina membeli beragam senjata untuk perang selama ini ?
4. Siapa saja lelaki muslim Indonesia yang punya nyali melakukan poligami. Mereka mau menikahi ribuan janda cantik Palestina yang memelihara anak yatim ?
5. Dan sederet pertanyaan lainnya
Seuntai kata yang muncul dari warga negara Indonesia yang cinta damai :
"Sungguh sangat jauh berbeda antara suasana puasa bulan suci Ramadan disini dan disana. Situasi dan kondisi di wilayah Palembang yang sedang asyik panen raya buah Duku di kebun Hepang dan kondisi warga Negara Palestina yang setiap saat selalu dihantui peluru nyasar senjata tempur tentara Zionis Israel". Sungguh sikon yang memprihatinkan alam semesta. Wallahu aklam.
Ahad, 17 Februari 24
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba