Notification

×

Iklan

Iklan

Status PPP dan PSI Profil Partai Generasi Tua dan Partai Anak Muda

| Maret 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-06T10:25:27Z
tegursapanews -  Sejarah PPP (Partai Persatuan Pembangunan) yang merupakan fusi dari PNU, Parmusi, Perti dan PSII pada tahun 1973 dengan lambang Kakbah. Status PPP pada saat ini bisa disebut  partai generasi tua yang sejajar dengan profil PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dengan lambang Kepala Banteng Moncong Putih yang dipimpin Mantan Presiden ke-lima Pn Megawati Soekarnoputri (77 tahun).

Berbeda dengan profil PSI (Partai Solidaritas Indonesia) sebagai partai anak muda yang saat ini dipimpin Tn Kaesang Pangarep putra ke 3 Presiden Jokowi. Sejarah PSI berdiri setelah pemilu 2014 dengan motor utamanya Pn Grace Natalie seorang wartawan penyiar televisi yang termasuk agresif dalam mengejar berita aktual di dalam dan di luar negeri.

Dalam laporan real count KPU yang sudah 80 persen dari seluruh TPS di Nusantara, tercatat angka pada PPP sebanyak 4,1 persen dan pada PSI sebanyak 3,3 persen. Selisih antara kedua partai tersebut hampir satu persen. Dalam hal ini muncul prediksi dari para pengamat politik bahwa terbuka kemungkinan PSI masuk dalam partai parlemen. Sebaliknya, tidak mustahil dalam arena politik, angka PPP akan berada di bawah 4 persen, disalib oleh PSI.

Pada saat acara kampanye pemilu berlangsung di pelbagai daerah, pernah dicetuskan di ranah publik tentang Isyu politik yang cukup menarik perhatian warga, seperti pada banner tertulis bahwa PSI adalah Partai Presiden Jokowi atas dasar Ketua Umum PSI putra bungsunya yang dilahirkan Ibu Negara Pn Iriana di kota Solo Jawa Tengah.

Beraneka ragam isyu politik yang tersebar di medsos, antara lain disiarkan bahwa Presiden Jokowi sudah menjadi anggota Partai Golkar setelah beliau mengambil jarak dengan Ketua Umum PDI-P Pn Megawati Soekarnoputri dalam pemilu 2024. 

Sekarang timbul pertanyaan dari netizen. Apakah info tersebut termasuk Hoax atau Haqq sebagai berita miring yang kadang ditelan mentah-mentah oleh warga negara yang awam dunia politik. 

Berita menarik tentang masalah politik nasional belum berakhir. Jika nanti KPU mengumumkan hasil akhir rekapitulasi suara dalam pemilu pada akhir bulan ini. Dalam pengumuman tersebut dinyatakan bahwa PSI berhasil meraih suara lebih dari 4 persen di atas angka yang diraih PPP. 


Dalam hal ini akan muncul isyu baru lagi, yaitu Presiden Jokowi ikut cawe cawe terhadap keputusan KPU, seperti kasus pada Tn Gibran Rakabuming Raka yang berstatus sebagai calon wakil presiden Tn Prabowo Subianto. Masalah isyu politik di ranah publik tidak ada ujungnya sampai datang hari kiamat. Wallahu aklam 

Rabu, 06 Maret 24
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update