Notification

×

Iklan

Iklan

Tadarus Terhadap Kisah Nabi Yunus AS di Bulan Ramadan

| Maret 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-26T03:10:04Z
tegursapanews -  Salah satu anjuran dalam Islam kepada umat Nabi Muhammad SAW pada setiap kali datang bulan suci Ramadan, melaksanakan program acara Tadarus selain Ibadah Salat Tarawih dan sederet amal ibadah yang lainnya.

Atas dasar anjuran agama tersebut, para santri berkumpul di masjid selama bulan Ramadan untuk mengkhatamkan bacaan ayat ayat kitab suci al-Quran yang terdiri dari 114 Surat yang terbagi dalam 30 juz. Salah satu Surat yang dibaca diberi nama Surat Yunus yang terdiri dari 109 ayat pada Surat urutan yang ke 10.

Status Nabi Yunus adalah salah seorang rasul nasional yang diutus kepada umat di Palestina pada abad 8 SM. Dikisahkan dalam ayat 87 pada surat al-Anbiya, bahwa Nabi Yunus ketika naik sebuah kapal terjun ke dalam laut. Pada saat itu beliau ditelan seekor ikan raksasa yang disebut Ikan Hiu Paus. Dalam penelitian para ilmuwan disebutkan, bahwa beratnya sampai 20 ton dan panjang 12 meter lebih.

Dulu pernah timbul sebuah pertanyaan yang menarik di tengah masyarakat. Hewan apa yang terbesar di muka bumi ?. 
Para petani yang hidup di daratan melihat binatang terbesar yang hidup di tengah hutan dan mereka menjawab yaitu Gajah.

Kemudian Allah SWT dalam status al-Khaliq menjawab pertanyaan tersebut dengan cara menyampaikan sebuah kisah tentang Nabi Yunus berada di dalam perut ikan selama sepekan. Kisah Nabi Yunus tersebut untuk membuktikan, bahwa status Gajah hewan yang terbesar di daratan, sedangkan di Samudra adalah ikan Hiu Paus.

Kekayaan alam di bumi Pertiwi yang terdiri dari daratan dan lautan, salah satu kekayaan yang luar biasa yaitu beraneka ragam jenis Ikan. Sebagian Ikan hidup di air tawar seperti di sungai dan danau, sebagian lainnya hidup di air asin yaitu di lautan lepas yang dalamnya sampai ratusan meter.

Selama ini banyak cara yang dilakukan warga negara untuk menangkap ikan yang hidup di sungai, danau dan laut. Salah satu cara yang tradisional bagi para petani yaitu dengan cara memancing. Cara yang modern yang dilakukan para nelayan dengan menggunakan teknologi canggih seperti Pukat Harimau. 

Eksistensi ikan di lautan lepas tidak akan pernah habis sepanjang zaman. Hukum alam berlaku ketika seekor ikan ditangkap, maka ribuan ekor ikan baru yang akan datang dari berbagai penjuru. Dengan nilai kekayaan alam yang melimpah ruah di tengah lautan tersebut seperti ribuan jenis ikan yang sering dicuri perusahaan negara asing. Nilainya lebih dari cukup untuk membayar hutang negara untuk pembangunan nasional bangsa Indonesia. Barokallah Amien.

Senin, 25 Maret 24
15 Ramadan 1445
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update