tegursapanews - Sang Imam kembali ke Mekkah dengan Kepala penuh Ilmu, juga rekomendasi beserta pengakuan langsung dari Syaikh Muhammad bin Al-Hasan, Sang Guru yang juga ahli Ra'yi.
Beliau kini telah berhasil menggabungkan Atsar dan Ra'yi - dari Imam Malik dan Muhammad bin Al-Hasan yang belum mampu dilakukan siapa pun.
Namun, kini sang Imam Ingin berusaha melepaskan segala ikatan Mazhab dari leher beliau.
Kebenaran kali ini beliau coba cari dengan dalil-dalil dan metode-metode Istinbath yang dimiliki.
Beliau tidak ingin taklid kepada siapapun dan Mazhab apapun karena kebenaran lebih penting dari pada segalanya.
Jika memang benar maka itulah Mazhab yang harus di ikuti. Berada dalam tingkat seperti ini, berarti beliau telah mencapai tingkatan sebagai seorang Mujtahid Mulai.
Imam Syafii pun kembali mengasuh halaqah keilmuan beliau di Masjidil Haram. Para ulama dan penuntut ilmu berdatangan dari berbagai penjuru negeri dan takjub pada Ushul- ushul yang diajarkan Imam Syafii.
Salah satu murid sang Imam yang bernama Ahmad bin Hanbal pun mengakui kehebatan sang Guru.
Pada masa ini, beliau juga menulis kitab Ar-Risalah yang menjadi panduan utama Ushul Fiqih dalam Mazhab sang Imam.
Lebih tepatnya, Gubernur Irak, Abdurrahman bin Al-Mahdy, yang meminta beliau menulisnya. Permintaan tersebut diluluskan Imam Syafii dengan senang hati sebagai upaya meninggikan kalimat Allah Swt. Dan menyebarkan kebenaran di tengah khalayak ramai.
Bersambung.....
Masjid Ar-Rabithah Tambak Wedi Lebar Surabaya, Selasa - 2 - April - 2024
For further information call: 0818 536 867