tegursapanews - Jika Sang Imam memiliki banyak murid yang menyebarkan Mazhab Syafii, lalu bagaimana dengan Ushul Mazhabnya sendiri? Sebelumnya telah diketahui bahwa Imam Syafii adalah sosok ulama yang mampu menggantung antara Atsar Ulama Madinah dan Ra'yi Ulama Irak.
Beliau berhasil menggabungkan keduanya dan membangun Mazhab sendiri tanpa terikat apapun selain kebenaran.
Al-Qur'an, as-Sunnsh, Ijma, Qaul, Ash-Shahaby, dan Qiyas, menjadi fondasi utama dalam Mazhab ini.
Pertama, Al-Qur'an, yang menurut Mazhab Syafii menjadi tiang utama agama dan sumber utama dalam penetapan hukum.
Di dalam ar-Risalah, beliau menyebutkan, "Tidaklah suatu masalah muncul di tengah-tengah para penganut agama Allah Swt, kecuali ada dalil di dalam Kitabullah sebagai petunjuk."
Beberapa masalah yang termasyhur dalam Mazhab ini ialah mengenai keaslian bahasa Arab dalam al-Qur'an dan bacaan basmallah.
Menurut Mazhab Sang Imam, bahasa yang dipakai dalam al-Qur'an adalah bahasa Arab asli.
Tidak ada didalamnya sedikitpun bahasa A'jam. Pernyataan ini sekaligus menjadi bantahan keras terhadap orang-orang atau haluan-haluan keilmuan yang berpendapat sebaliknya.
Sementara bacaan Basmallah, menurut Mazhab Syafii adalah bagian dari al-Qur'an. Sayangnya, uraian Sang Imam sangat kotras dalam menjelaskan kedua hal ini.
Saat menjelaskan perihal bahasa Arab, beliau memaparkan panjang lebar sehingga memuaskan lawan bicaranya.
Tetapi, ketika menerangkan perihal basmallah beliau tampak ragu-ragu.
Bersambung.....
Dusun Dungan Desa Tulung Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Jum'at -19 - April - 2024
For further information call: 081 333 999 867
