Umpama dalam teori kasb (memperoleh). Dalam teori ini al-Asy'ari menyatakan bahwa perbuatan manusia itu sebenarnya adalah perbuatan Alloh Swt dan manusia hanya memperoleh (al-Muktasib) perbuatan dari Allah Swt.
Adapun al-Baqillani menyatakan bahwa manusia mempunyai sumbangan efektif dalam perbuatannya, Allah Swt hanya menempatkan daya dalam diri manusia, sedangkan bentuk dan sifat dari gerak tersebut dihasilkan oleh manusia itu sendiri.
Selanjutnya, istilah sifat yang di sebutkan oleh al-Asy'ari, oleh al-Baqillani di katakan sebagai hal (State) .
Selain itu al-Asy'ari juga mengatakan bahwa Allah Swt, mengetahui dengan pengetahuan-Nya dan pengetahuan-Nya itu adalah sifatnya (Allah, Alimun, bi'Ilmi, WA Ilmuhu, sifatuh).
Sementara bagi al-Baqillani, Allah Swt itu mengetahui karena keadaan-Nya mengetahui. Jadi pengetahuan Allah Swt itu bukanlah sifat dari Allah Swt.
Hal ini dilakukannya untuk menghindari pemahaman apanya yang kadim (sesuatu yang ada tanpa sebab) selain dari Allah Swt karena sifat dalam pengertian al-Asy'ari adalah sesuatu yang kadim.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Ahad - 7 - April - 2024
For further information call me: 0818 536 867