Notification

×

Iklan

Iklan

Percikan Tanda Anak Yang Saleh Dan Salehah Dalam Keluarga

| April 05, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-05T19:44:12Z
tegursapanews -  Alkisah tahun lalu, kita dengar cerita pilu dari seorang sahabat karib tentang rasa sedihnya dalam peristiwa penting pernikahannya. Pada saat itu beliau menikahi seorang janda muda yang masih saudara sepupu di Jombang Jawa Timur setelah istrinya wafat akibat covid-19. 

Atas kasus pernikahan dia yang ke-dua kali tersebut, beliau belum mendapatkan dukungan dari anak kandungnya sendiri. Dalam hal ini, tampaknya anak beliau gagal faham tentang status ayah kandung yang butuh pendamping hidup istri baru di hari tua.

Hal yang berbeda, bulan lalu, tersiar kabar di media online bahwa HRS (Habib Rizieq Shihab) dicarikan calon istri oleh anak anaknya setelah istrinya wafat tahun lalu. Beliau akad nikah dengan seorang gadis yang masih berusia 30 tahun bernama Pn Syarifah Mona Hasina Alaydrus di rumahnya sendiri di Bogor Jawa Barat. Demikian citra anak yang saleh salehah

Subhanallah, sahabat karib kita termasuk ayah kandung yang beruntung, Tn Effendi Aman memiliki ahli waris (anak Saleh dan salehah) di kota Palembang yang di lahirkan istrinya Pn Robiyah Abasudin.  Alkisah tahun lalu setelah istrinya Pn Robiyah Abasudin wafat, beliau dianjurkan oleh anak anaknya sendiri untuk menikah lagi dengan seorang gadis cantik etnis Komering. 

Dalam sebuah hadis Rasulullah yang sahih disebutkan tentang 3 perkara penting yang akan dibawa orang ke alam barzah, yaitu
1. Anak saleh yang mendoakan orang tua 
2. Sadakah jariah seperti wakaf di masjid 
3. Ilmu pengetahuan yang berdaya guna untuk kepentingan masyarakat. 

Timbul pertanyaan dari netizen.
Bagaimana bagi orang yang tidak punya anak, seperti yang membujang sepanjang hayat ? Jawabnya, bahwa status anak dalam sosiologi beraneka ragam istilahnya antara lain
1. Anak kandung
2. Anak tiri
3. Anak asuh
4. Anak murid
5. Anak karib kerabat
6. Anak tetangga kampung
7. Anak buah dan lelainnya.

Dalam kajian ilmu fikih pada bab faraid, bahwa status anak yang berhak mendapatkan harta warisan dari kedua orangtuanya adalah anak kandung sendiri (tetesan darah). Bagi anak lelaki berhak mendapatkan jatah 2/3 dan bagi anak perempuan 1/3. 

Muncul sebuah pertanyaan dari netizen.
Apakah arwah ayah bunda yang sudah istirahat di alam barzah, mereka bisa merasakan seperti perasaan orang yang hidup di muka bumi, yaitu merasa sedih, sumpek, dan gundah gulana, ketika melihat anak anaknya yang bertengkar dan bermusuhan gegara pembagian harta warisan yang dirasakan mereka tidak adil ? 
Wallahu aklam.

Jumat, 05 April 24
26 Ramadan 1445
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update