Notification

×

Iklan

Iklan

Sikap Para Ulama Fokus Pada Kasus Kemaksiatan Individual

| April 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-05T04:05:48Z
tegursapanews -  Alkisah dalam kitab suci al-Quran tentang terciptanya pasangan manusia yang pertama di alam dunia ini, yaitu Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Awalnya mereka itu hidup damai dan sejahtera di alam surgawi, kemudian mereka dipindahkan Tuhan ke alam dunia yang fanak ini di Padang Arafah Arab Saudi.

Timbul pertanyaan dari mereka yang sedang tadarus ayat ayat suci al-Quran di bulan suci Ramadan seperti pada saat ini. 
Kenapa keduanya terusir dari alam surgawi ? 
Jawabnya atas dasar mereka itu melanggar satu aturan Tuhan di dalam surga (maksiat). Kemudian mereka berdoa kepada Tuhan, mohon ampunan karena berbuat kezaliman.

Pada saat ini jutaan warga negara yang aktif mengikuti berita tentang kasus gugatan hasil pemilu yang curang di Gedung MK (Mahkamah Konstitusi). Para pakar hukum tata negara yang mengkaji tuntutan para advokat penggugat , supaya Hakim MK membatalkan keputusan KPU, kemudian melakukan pemilu ulang tanpa disertai cawapres Tn Gibran Rakabuming Raka. 

Narasi tuntutan para advokat Paslon 01 dan 03 tersebut mungkin akan ditolak oleh 9 Hakim MK dan diujung acara persidangan nanti, mungkin saja mereka akan mengesahkan keputusan KPU, bahwa Paslon 02, capres Tn Prabowo Subianto dan cawapres Tn Gibran Rakabuming Raka sebagai Paslon Pemenang Pemilu pada hari Rabu, 14 Februari 2024.

Masalah kecurangan yang disebut perbuatan maksiat atau kezaliman di tengah masyarakat sudah berlaku dalam semua aspek kehidupan umat manusia di muka bumi. Hal tersebut sering dilakukan secara individual dan massal dalam kasus yang kecil sampai kasus yang besar seperti kasus yang sedang dibahas elite politik dalam pelaksanaan pemilu 2024.

Kasus maksiat (pelanggaran hukum dan etika) yang disadari atau tidak disadari oleh warga negara tercatat seribu satu macam kasus. Kasus yang kecil misalnya membuang sampah sembarangan di tengah jalan. Orang merokok di  dalam masjid, kendaraan bermotor ngebut di jalan kampung yang banyak anak kecil.

Masalah kecurangan yang merugikan negara dan bangsa sejak dulu sudah terjadi di muka bumi. Antara lain kasus perusahaan tambang ilegal di wilayah Nusantara, seperti yang saat ini sedang viral di media online tentang kasus perusahaan tambang Pasir Timah di Bangka Belitung yang merugikan negara senilai Rp 271 Triliun yang abai membayar pajak pada negara.

Dalam hal ini para ulama yang ilmunya sudah menyentuh kaki langit (Makrifat). Mereka lebih fokus pada kajian terhadap kemaksiatan yang sering dilakukan diri sendiri dan segera mohon ampunan kepada Tuhan, seperti yang pernah dilakukan Nabi Adam AS dan istrinya Siti Hawa, ketika mereka masih berada di alam surgawi. 

Mereka yakin terhadap takdir Tuhan tentang tokoh nasional yang telah dan akan menjadi pejabat Presiden Indonesia sepanjang sejarah nasional. Dengan demikian, mereka tidak ikut pusing dengan drama kolosal para elit politik di Gedung Mahkamah Konstitusi pada saat ini, yang asyik mengais rizki atas nama demokrasi. Wallahu aklam.

Kamis, 04 April 24
25 Ramadan 1445
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim

×
Berita Terbaru Update