tegursapanews - Profil salah seorang dari 9 tokoh nasional yang berstatus Hakim di MK (Mahkamah Konstitusi) bernama Tn Ridwan Mansyur. Beliau lahir.pada tahun 1958 di dusun kecil yang letaknya di pinggir aliran sungai Lematang (al-Matanji). Dusun tersebut dilewati jalan nasional bagian tengah lintas Pulau Sumatra yang bernama Desa Tanjung Jambu Marga Tembelang Gedung Agung Merapi Lahat Sumatra Selatan.
Beliau berperan aktif dalam proses penetapan keputusan Ketua MK terhadap status Presiden Indonesia masa bakti 2024-2029. Keputusan tersebut atas dasar ketetapan KPU terhadap hasil pemilu yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Status Keputusan Majlis Hakim MK bersifat final dan mengikat. Hal itu disebut pujangga dengan istilah Si Pahit Lidah.
Beliau adalah salah seorang putra dari Pasirah Marga Tembelang.Gedung Agung Tn Mansyur al-Matanji yang bergelar Doktor. Atas dasar status ayah kandungnya sebagai Depati yang berwenang menetapkan keputusan dalam sistem pemerintahan. Kita sebut beliau adalah tetesan darah tokoh Si Pahit Lidah yang saat ini berstatus sebagai Si Pahit Lidah.
Adapun sebutan Si Pahit Lidah dalam legenda karya pujangga adalah Simbolis Para Umara yang berkuasa di lembaga pemerintahan (Walisongo) dari kursi jabatan Kepala Desa (Marga) sampai Kepala Negara yang disebut Presiden yang dipilih rakyat dalam pemilu.
Nama Tn Ridwan Mansyur al-Matanji terekam dalam buku setebal 808 halaman yang kita sebut Pusaka Pustaka yang berjudul "Profil Marga Gedung Agung Merapi Lahat Miniatur Kesultanan Palembang". Dalam sejarah leluhur, bahwa terhitung sejak zaman Hindia Belanda dusun Tanjung Jambu termasuk salah satu dari 6 dusun di wilayah Marga Tembelang Gedung Agung Merapi Lahat.
Adapun enam nama dusun tersebut yang dulu dipimpin seorang Pembarap dan Kriyo dibantu Penggawa. Pada saat ini sudah berubah status dipimpin Kepala Desa, yaitu Desa Gedung Agung, Desa Tanjung Lontar, Desa Sengkuang, Desa Nanjungan, Desa Tanjung Jambu dan Desa Muara Lawai yang berada di kecamatan Merapi Timur Lahat.
Selain itu ada Desa baru yang awalnya disebut Satuan Penduduk (SP), yaitu Cempaka Wangi (SP2), Lematang Jaya (SP3) dan kelurahan Lebuay Bandung di wilayah eks Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel. Warga negara yang berdomisli di Desa tersebut adalah para transmigran lokal dan nasional, selain anggota masyarakat urban.
Profil Desa Tanjung Jambu termasuk desa yang maju dibandingkan Desa lainnya. Desa ini melahirkan puluhan orang tokoh masyarakat tingkat kabupaten dan provinsi dalam status sebagai politisi, akademisi, polisi, pengusaha dan status tokoh lainnya yang sukses dalam kariernya.
Alkisah pada Januari 22, kita pernah berziarah ke makam keramat Puyang Mangku Sile konon statusnya nenek moyang warga Marga Gedung Agun. Beliau dimakamkan di lokasi seberang sungai Lematang Desa Tanjung Jambu. Selama ini makam tersebut dikenal warga sebagai makam yang misterius di kampung siluman Kute Lalang.
Selain makam Puyang Mangku Sile yang sering diziarahi oleh warga Desa Tanjung Jambu yang punya hajat, terdapat makam keramat lagi yaitu Puyang Bujang alias Puyang Nante di samping GOR Muara Enim Sumsel. Barokallah Amien.
Jumat, 12 April 24
03 Syawal 1445 H
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
For further information call: 081 333 999 867