Notification

×

Iklan

Iklan

Terminalnya Umat Bersyukur Atas Karunia Ilahi Melalui Takwa

| April 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-14T13:01:46Z
tegursapanews.com -  Sepucuk pertanyaan muncul dari umat Islam. Apa tujuan utama melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan setiap tahun ?
Jawabannya dalam ayat suci al-Quran disebut,  Supaya mereka bertakwa kepada Allah SWT.
Lebih lanjut dijelaskan lagi dalam kitab suci al-Quran, bahwa status Takwa adalah jembatan mereka bersyukur atas segala nikmat dari Allah selama hidup di muka bumi.

Salah satu bentuk dari 1001 macam rasa syukur kita terhadap karunia Ilahi. Pada saat hari raya Iedul Fitri, umat Islam di muka bumi saling mengunjungi dan berjabat tangan untuk saling memaafkan atas segala khilaf dan kesalahan sebelumnya. Mereka yang berada di tanah rantau pulang ke kampung halaman, tempat kelahirannya untuk berkumpul kembali bersama orang tua, karib kerabat dan sahabat karib yang disebut dengan istilah Mudik.

Dalam catatan sejarah Islam, tradisi Mudik (Mulih Dhisik) ke tanah kelahiran. Hal itu sudah dilakukan Rasul Global Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat al-Muhajirin di kota Madinah. Mereka melakukan ibadah Umrah, yang artinya meramaikan kembali kota Makkah yang sudah tampak sepi setelah ditinggal warganya hijrah ke luar kota Yatsrib.

Dalam ibadah Umrah terdapat ritual Tawaf 7 kali di Kakbah. Ritual Tawaf tersebut simbolis dari siklus kehidupan umat manusia di muka bumi yang berputar selama 7 hari yang diawali dari hari Ahad dan diakhiri pada hari Sabtu. Atas dasar tersebut, hakekatnya usia manusia itu selama 7 hari yang berulang ulang kali.

Ketika umat Islam melaksanakan Tawaf di Kakbah pernah dicontohkan Rasulullah dalam mencium Hajar Aswad. Status Hajar Aswad adalah Simbolis tokoh perempuan yang jihad berjuang di kota Makkah merawat Nabi Ismail bin Ibrahim AS sejak kecil sampai dewasa yaitu Siti Hajar yang berkulit hitam dari Afrika.

Kemudian status Hajar Aswad yang terletak di sudut Kakbah yang diperebutkan ribuan orang yang sedang tawaf untuk menciumnya adalah Simbolis status sosial di tengah masyarakat yaitu Kursi Jabatan dalam lembaga negara, seperti kursi Lurah, Bupati, Walikota, Gubernur, Presiden dan jabatan yang lainnya.

Dalam kajian fikih Islam disebutkan, bahwa salah satu tempat yang mustajabah di tanah suci Makkah dalam berdoa kepada Allah yaitu ketika mencium Hajar Aswad di pojok Kakbah. Salah satu makna yang terkandung dalam istilah mustajab tersebut, yaitu Si Pahit Lidah penafsiran dari kalimat "Kun Fa Yakun".bagi pejabat negara seperti jabatan presiden.

Dalam upaya untuk di dalam mendapatkan kursi yang mustajabah tersebut seperti kursi Presiden Indonesia harus melalui parpol yang menjadi kontestan pemilu. Kisah Capres Prabowo Subianto yang sukses meraih suara 58,58 persen dalam pemilu pada Rabu 14 Februari 2024 yang lalu, tidak lepas dari usaha beliau mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2007.

Demikian percikan kultum pada hari Ahad, 14 April 2024 yang bertepatan dengan tanggal 05 Syawal 1445 H dalam pertemuan warga Bani Masjhoeri Muthmainah di kota Malang yang dihadiri puluhan orang dari berbagai kota di wilayah Nusantara. Barokallah Amien 

Ahad, 14 April 24 
05 Syawal 1445 H
Sabdasheh

Editor: Abdul Chalim

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
×
Berita Terbaru Update