tegursapanews.com - Sejarah mencatat, hampir setiap Imam yang memiliki idealisme tinggi harus berhadapan dengan para penguasa.
Semua ini disebabkan dijunjung tingginya kebenaran yang menjadi harga mati, tidak dapat di tawar.
Harus berhadapan dan bertentangan dengan pemerintah tampaknya menjadi konsekuensi yang harus disandang bersama gelar sebagai seorang ulama.
Demikian pula "ujian" yang menghampiri Imam Syafii.
Taman yang menjadi saksi "ujian" bagi sang Imam, pada waktu itu dipimpin oleh seorang Gubernur yang suka menipu dan zalim.
Ia pun memendam perasaan tidak senang kepada Imam Syafii sehingga merencanakan sebuah makar dalam rangka mencelakakan sang Imam.
Pada tahun 284 H, aksi mulai dilancarkan. Langkah pertama yang dilakukan sang Gubernur adalah menulis surat kepada khalifah Harun Ar-Rasyid yang berada di Baghdad bahwa kaum alawiyyah di Yaman sedang menyiapkan gerakan besar.
Diantara mereka ada seorang laki-laki yang tidak bisa diperintah maupun di larang olehnya.
Ketika mendengar tersebut, sang Khalifah pun segera mengirim delegasi ke Baghdad. Ternyata laki-laki yang dimaksud adalah Imam Syafii.
Beliaupun lalu dihadapkan kepada sang Khalifah dalam keadaan kaki dirantai. Disekitar sang Khalifah pada waktu itu hadirlah Abu Yusuf sang Qadhi Baghdad, dan Ulama besar Baghdad Muhammad bin Al-Hasan.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya. Sabtu - 11 - Mei - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews. Com. Sponsorship universal Institute of Professional Management ( UIPM)
For further information call: 08888 700 867