Penduduk Mesir menamainya Masjid Alabaster. Di dalam Masjid inilah jasad Muhammad 'Ali dikuburkan, meskipun ia meninggal di Iskandaria.
Jasa lain Muhammad 'Ali adalah renovasi benteng Salahuddin. Ia memperbaiki tembok-tembok yang sudah runtuh, baik yang berada di sisi dalam maupun luar.
Kemudian, ia juga membangun sebuah istana keluarga yang dapat kita nikmati jika kita melewati Bab al-Qullah. Pada tahun 1949, istana ini dijadikan museum oleh Raja Faruq.
Apa yang dilakukan Muhammad 'Ali Pasya ketika memimpin Mesir berhasil menjadikan Mesir sebagai negara modern.
Hingga kini Mesir masih dipandang sebagai pusat ilmu pengetahuan di kawasan Timur Tengah. Keberadaan Universitas Al-Azhar makin memperkokoh kedudukan Mesir dalam bidang ilmu pengetahuan Islam.
Ribuan mahasiswa dari berbagai negara di dunia setiap tahunnya datang kesini untuk menimba ilmu.
Semua itusalah satunya adalah berkat jasa-jasa Muhammad 'Ali Pasya, yang dijuluki sebagai "Bapak pembangunan Mesir Modern."
Usaha-usaha Muhammad 'Ali kemudian dilanjutkan oleh para pembaharu Mesir selanjutnya, seperti Rifa'at Tahtawi, Jamaluddin al-Afghani, dan Muhammad Abduh.
Di tangan tokoh yang bterkhir inilah Al-Azhar banyak melahirkan tokoh-tokoh andal yang mampu memengaruhi gerakan-gerakan modernisasi di seluruh dunia Islam.
Diantaranya adalah Rasyid Ridha yang terkenal dengan Tafsir al-Manar, M. Qasim Amin dengan Tahrir al-Mar'ah al-Jadidah, Farid Wajdi dengan Da'irat al-Ma'arif, 'Ali Abdurraziq, dan Sa'ad Zaghlul.
Dengan demikian menjadi benar pandangan John. L. Esposito bahwa modernisasi di Mesir tidak bisa dilepaskan dengan gerakan pembaharuan islam negeri biru. Hampir semua pelaku-pelakunya adalah tokoh pembaharu agama.
Habis.....
Foto: Blog.WordPress
Kedinding Lor Surabaya. Senen - 13 - Mei - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews. Com. Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
For further information call: 08888 700 867